Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Asnawi Mangkualam dkk akan menyudahi kompetisi pada bulan ini, nasib timnas Indonesia diperparah ketidakpastian nasib Liga 1 2022/23.
Pemain abroad Asia yang dimiliki timnas Indonesia terancam tak berada dalam kondisi fisik terbaik di Piala AFF 2022 mendatang.
Saat ini, timnas Indonesia memiliki tiga pemain di negeri Asia lain, yang semuanya akan berhenti berkompetisi pada Oktober.
Tiga pemain tersebut yaitu Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners), Pratama Arhan (Tokyo Verdy), dan Saddil Ramdani (Sabah FC).
Dimulai dari Asnawi Mangkualam, ia sejatinya menjalani musim lebih baik di Korea Selatan ketimbang tahun lalu.
Bek kanan andalan Shin Tae-yong itu mencatatkan 26 penampilan di semua ajang, dengan torehan dua gol dan dua assist.
Ansan Greeners akan menyudahi K-League 2 2022 dengan laga kandang melawan Daejeon Citizen, Sabtu (15/10/2022) akhir pekan ini.
Berlanjut ke Pratama Arhan, musim pertama sang bek kiri di Jepang terbilang penuh ujian dan minim menit main.
Baca Juga: Bertambah Satu, Jumlah Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Jadi 132 Orang
Sepanjang musim ini, Arhan cuma dimainkan satu kali di kasta kedua Liga Jepang, itu pun di luar posisi aslinya.
Dalam situasi tersebut Arhan tetap menjadi bek kiri terbaik timnas Indonesia, seperti saat melawan Curacao bulan lalu.
Sama seperti Asnawi, Arhan akan menyudahi kompetisi saat Tokyo Verdy menghadapi Fagiano Okayama pada 23 Oktober.
Yang terbaik di antara pemain abroad di atas adalah Saddil Ramdani, dengan torehan lima gol dan enam assist bagi Sabah FC.
Sayang bagi Saddil, kompetisi Liga Super Malaysia akan tuntas akhir pekan ini, meski masih terdapat paling tidak dua laga Piala Malaysia pada awal November.
Situasi di atas merugikan bagi persiapan timnas Indonesia menuju Piala AFF 2022, mengingat tiga pemain itu akan berada dalam kondisi fisik nol persen.
Jarak dua bulan antara akhir kompetisi Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia akan membuat trio abroad kehilangan sentuhan dan kebugaran.
Sebagai perbandingan, kompetisi Premier League tak akan berhenti sampai dua pekan menjelang Piala Dunia 2022 bulan November mendatang.
Dalam konteks Indonesia, kondisi pemain bisa diperparah penghentian Liga 1 2022/23 akibat Tragedi Kanjuruhan.
Penundaan beberapa pertandingan akan membuat laga dipampatkan saat Liga 1 bergulir, yang bisa berdampak buruk pada kondisi pemain.
Dampak lebih serius akan terjadi apabila Liga 1 2022/23 diputuskan bubar, sehingga pemain praktis tak pernah "menyentuh bola" sejak pekan terakhir September.
Dalam kondisi seperti ini, Shin Tae-yong harus menggenjot fisik pemain dari nol, bukannya berfokus menata taktik timnas Indonesia.
Adapun para pemain abroad Eropa seperti Egy Maulana Vikri atau Witan Sulaeman akan berada dalam kondisi prima, mengingat Liga Slovakia terus berlangsung hingga Desember.
Editor | : | Najmul Ula |