Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lempar Batu Sembunyi Tangan, PT LIB dan Indosiar Bantah Paksakan Laga Arema FC Vs Persebaya Digelar Malam Hari

Najmul Ula - Rabu, 12 Oktober 2022 | 12:58 WIB
Penembakan gas air mata dilakukan saat terjadi kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Surya Malang/Purwanto
Penembakan gas air mata dilakukan saat terjadi kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

BOLANAS.COM - PT LIB dan Indosiar sama-sama membantah memaksakan Liga 1 digelar malam hari, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menunggu.

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dipaksa menonton drama tak berujung siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa mematikan tersebut.

Tragedi Kanjuruhan merenggut total 132 nyawa dalam kekacauan sesudah laga Arema FC kontra Persebaya, Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Hampir dua pekan berlalu, pihak Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah masih berkutat mencari dalang Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Cahya Supriadi Absen, Kesempatan Shin Tae-yong Jajal Kiper Anyar Setelah Percobaan Gagal Erlangga Setyo

Saat ini, TGIPF pimpinan Mahfud MD tampak dipusingkan dengan aktor penentu kick off malam hari dalam laga Arema FV vs Persebaya tersebut.

Sebagai latar belakang, malam hari dinilai rawan untuk menggelar laga berisiko tinggi karena berbagai alasan.

Pertama, berkaitan dengan keamanan di sekitar stadion, di mana lampu lebih sering tak dinyalakan demi menghemat ongkos.

Kedua, ketersediaan sarana publik seperti transportasi, atau sarana kesehatan jika kondisi memburuk seperti di Kanjuruhan.

Baca Juga: Tato Baru Saddil Ramdani, Sabah FC Comeback di Menit Akhir dan Pertahankan Status 'The Best of The Rest'

Bagi pemain, kick off malam hari juga mengurangi waktu tidur selepas pertandingan.

Asumsi umum yang beredar tentang kick off malam adalah PT LIB terpaksa mengikuti kemauan pihak broadcaster.

Hal itu pula yang disampaikan PT LIB saat dicecar TGIPF, seperti dibocorkan salah satu anggota, Rhenald Kasali.

"PT LIB mengatakan, broadcaster (Indosiar) mintanya begitu, harus dipenuhi, menurut LIB," tutur Kasali (11/10/2022).

"Saya sempat tanyakan (mengapa tidak diubah), 'Kita (PT LIB) sudah terlalu sering ubah jadwal'," lanjutnya.

Sejumlah Bobotoh (suporter Persib) menggelar aksi menyalakan lilin hingga doa bersama korban jiwa kerusuhan setelah laga Arema FC versus Persebaya Surabaya.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Sejumlah Bobotoh (suporter Persib) menggelar aksi menyalakan lilin hingga doa bersama korban jiwa kerusuhan setelah laga Arema FC versus Persebaya Surabaya.

Namun pihak Indosiar kemudian membantah pihaknya memaksakan laga Arema FC vs Persebaya digelar pada pukul 20.00 WIB.

Direktur Programming Surya Citra Media (SCM) Harsiwi Achmad juga telah diperiksa TGIPF pada Selasa (11/10/2022).

"Jam kick off berubah atau tidak berubah itu PT LIB yang menentukan," jawab Harsiwi Achmad.

Baca Juga: Bertambah Satu, Jumlah Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Jadi 132 Orang

"Apabila berubah di sore hari maka kami akan ikut, apabila tidak berubah ya kami akan melaksanakan apa yang menjadi keputusan PT LIB," terangnya.

Sebagai catatan, jawaban Harsiwi di atas memiliki nada berbeda dibanding pada awal musim, saat gema kritik kick off malam mulai bermunculan.

Saat itu, Harsiwi menegaskan sepak bola dan industri penyiaran harus beriringan, sehingga kick off bisa dipaksakan malam hari.

'Industri sepak bola harus maju bersama, saling menyesuaikan, kami di TV juga harus sesuaikan dengan aturan yang ada," ujar Harsiwi (23/7/2022).

"Jadi tak melanggar apa pun, masih oke dan masih boleh secara kesehatan, saya rasa penonton paham," tandasnya.

Saling lempar tanggung jawab oleh PT LIB dan Indosiar di atas tak bermanfaat bagi publik dan korban yang menunggu penyelesaian Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Kabar Buruk bagi Shin Tae-yong, Pemain Abroad Asia Akan Sudahi Kompetisi dan Terancam Fisik Nol Persen di Piala AFF

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.