Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memperketat regulasi di Liga 1.
Permintaan tersebut datang dari Aji Santoso usai terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Tragedi di Kanjuruhan memang membuat ratusan nyawa melayang.
Setelah diivestigasi lebih lanjut, ternyata Stadion Kanjuruhan dianggap tidak layak untuk menggelar sebuah pertandingan.
Temuan lainnya juga menyebutkan bahwa PT LIB ternyata tidak melakukan verifikasi terhadap Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Masuk Bursa Pengganti Shin Tae-yong di SEA Games 2023, Ini Respons Indra Sjafri
Pada akhirnya, Stadion Kanjuruhan rencananya akan dirobohkan oleh pemerintah.
Nantinya pemerintah berencana membangun stadion berstandar FIFA.
Kondisi ini rupanya membuat Aji Santoso merasa prihatin.
"Kejadian di Kanjuruhan jangan sampai terulang lagi," kata Aji Santoso dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/10/2022).
"Sepeti yang kita ketahui setelah investigasi, salah satu temuannya kan stadionnya tidak layak," imbuhnya.
Aji Santoso berharap hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemangku kepentingan di Liga 1.
Pelatih berlisensi AFC Pro itu meminta PT LIB untuk benar-benar memverifikasi stadion yang akan digunakan untuk Liga 1.
"Saya berharap stadion di seluruh Indonesia yang digunakan untuk kompetisi harus benar-benar diverifikasi denga baik," ujar Aji.
Baca Juga: Didesak Segera Gelar KLB, Exco PSSI: Pemerintah Tidak Bisa Ikut Campur soal Hal Itu
"Kalau memang layak, harus bilang layak. Kalau tidak layak, ya bilang tidak layak."
"Jadi masalah keamanan terjaga," sambungnya.
Aji Santoso mengaku khawatir kejadian serupa akan kembali terulang apabila proses verifikasi masih dijalani tidak serius.
Menurut Aji, PT LIB harus tegas dan transparan soal verifikasi stadion.
"Jadi menurut saya, jangan sekadar ikut-ikutan saja, akhirnya stadion yang tidak layak malah diizinkan menggelar pertandingan," ungkap Aji.
"Kalau memang tidak layak, ya sudah tidak layak."
"Jangan sampai kejadian seperti di Kanjuruhan terulang lagi," tandasnya.
Editor | : | Unggul Tan Ngasorake |
Sumber | : | Kompas.com |