Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI baru akan menggelar Kongres Luar Biasa pada Januari 2023, pemerintah tak mau memberi izin Liga 1 sampai KLB dilangsungkan.
Liga 1 2022/23 terancam tertunda sangat lama, atau bahkan dihentikan total seperti pada masa pandemi Covid-19, sebagai dampak dari Tragedi Kanjuruhan.
Liga 1 2022/23 saat ini mandek di pekan ke-11, setelah PSSI menyetop kompetisi usai Tragedi Kanjuruhan dan pemerintah tak lagi memberi izin.
Tragedi Kanjuruhan menguak ketidakprofesionalan di tubuh PSSI, sebagaimana diungkap TGIPF Tragedi Kanjuruhan, hingga Liga 1 2022/23 menjadi korban.
TGIPF yang dipimpin Mahfud MD telah meminta PSSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa untuk membuat "perubahan signifikan" di tubuh otoritas sepak bola Indonesia itu.
Jika perubahan itu tak segera disajikan, pemerintah mengancam tak akan menerbitkan izin Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
PSSI yang sempat bersikeras bertahan lantas mengaku kalah pada Jumat (28/10/2022) dan mengumumkan akan menggelar KLB.
Hanya, PSSI mengutarakan kongres untuk memilih ketua umum baru itu paling cepat digelar pada Januari 2023.
"Rencananya KLB PSSI digelar Januari 2023 karena memang diperlukan waktu 60 hari untuk pemberitahuan ke anggota setelah diumumkan," ujar anggota Exco PSSI Vivin Cahyani (29/10/2022).
"Bukan hanya ketua umum yang baru, tetapi seluruh jajaran Exco akan di-reset ulang," tegasnya.
Dengan jadwal yang masih lama tersebut, Liga 1 terancam tak bisa digelar dalam waktu selama itu pula.
Liga 1 2022/23 sejatinya sudah memiliki jadwal ideal, yaitu dimulai pada Juli 2022 hingga April 2023.
Sayangnya timeline sempurna tersebut tak bisa dipertahankan lantaran Liga 1 sudah mandek satu bulan, dan akan terus begitu hingga waktu tak ditentukan.
Jika pun Liga 1 akhirnya dimulai lagi pada Januari, klub masih akan melangsungkan 23 atau 24 pertandingan hingga musim berakhir.
Jumlah pertandingan yang cukup banyak itu membuat Liga 1 tak mungkin diselesaikan pada April, dan terancam merusak kalender sepak bola Indonesia sekaligus tak sinkron dengan kalender internasional.
Jika sudah demikian, maka opsi pembubaran Liga 1 2022/23 menjadi masuk akal untuk dipertimbangkan.
Liga 1 2022/23 yang dianggap null and void seperti pada musim 2020 akan membuat perjuangan klub-klub sia-sia dan membuang kerja keras enam bulan terakhir.
Meski begitu, pembubaran Liga 1 dapat digunakan untuk mereset seluruh aspek profesional klub, agar kejadian Tragedi Kanjuruhan tak akan terulang.
Editor | : | Nungki Nugroho |