Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Borussia Dortmund memutuskan batal ke Indonesia karena alasan keamanan, dampak fatal terbaru yang ditimbulkan Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan terbukti menyebabkan kerusakan bagi sepak bola Indonesia, termasuk kehilangan peluang menimba ilmu dari klub Eropa.
Tepat satu bulan sejak Tragedi Kanjuruhan, klub raksasa Jerman Borussia Dortmund membatalkan kunjungan ke Indonesia.
Borussia Dortmund sejatinya dijadwalkan melawan Persib Bandung dan Persebaya Surabaya pada akhir November, tetapi kini lebih memilih "belok" ke Malaysia.
Baca Juga: Mahfud MD kepada Iwan Bule: Anda Orangnya FIFA, Tapi Kalau Anda Punya Tanggung Jawab, Mundur!
Flashback ke Tragedi Kanjuruhan, insiden itu diawali penyelenggaraan tak profesional di ajang Liga 1 2022/23 saat Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Sebanyak 135 nyawa melayang akibat kombinasi panitia tak kompeten dan pihak keamanan yang kebablasan.
Hingga kini, PSSI tak mampu menggulirkan Liga 1 kembali dan lebih banyak membela diri agar tak kehilangan jabatan.
Dampak dari insiden fatal itu, Indonesia kehilangan kepercayaan klub Eropa untuk menggelar pertandingan senang-senang di sini.
Baca Juga: Sabah FC Lolos ke 8 Besar Piala Malaysia, Kepindahan Saddil Ramdani ke Austria Tertunda?
Manajemen Borussia Dortmund membatalkan pertandingan melawan Persib dan Persebaya, biarpun telah sepakat mengenai itu sejak beberapa pekan lalu.
"Laga yang sudah direncanakan di Indonesia, tidak bisa dilangsungkan karena peraturan pemerintah untuk meningkatkan keamanan di stadion sepak bola," tulis Dortmund di laman resminya (31/10/2022).
"Borussia Dortmund akan tetap menjalin hubungan erat dengan fans di Indonesia."
Pihak promotor, Nine Sport, mengungkap alasan keamanan memang menjadi alasan pertandingan akbar itu urung terlaksana.
Biarpun venue yang dipilih telah memenuhi standar, tak ada jaminan bahwa pertandingan akan mendapat izin.
PSSI sejauh ini kesulitan mendapatkan lampu hijau menggelar kompetisi karena tak mau melaksanakan rekomendasi TGIPF, yaitu para pengurusnya mundur.
"Kami meeting untuk mengubah pertandingan ke Bandung, cuma ada pertanyaan," ujar CEO Nine Sports Arif Wicaksono dikutip dari Kompas.com (1/11/2022).
"Siapa yang bisa jamin pertandingan berjalan dengan kejadian-kejadian yang terjadi saat ini," tanyanya.
Tampaknya perlu beberapa tahun lagi agar sepak bola Indonesia pulih dan memenangi kepercayaan dari klub Eropa.
Sama seperti saat Manchester United batal ke Indonesia karena bom pada 2009, perlu tiga atau empat tahun hingga klub raksasa seperti Juventus, Chelsea, atau Liverpool datang ke Indonesia pada 2013-14.
Editor | : | Nungki Nugroho |