Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Merasa Dirugikan, 3 Pelatih Tolak Lanjutan Liga 1 Gunakan Sistem Bubble

Unggul Tan Ngasorake - Senin, 7 November 2022 | 17:21 WIB
Ilustrasi Liga 1 2021.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ilustrasi Liga 1 2021.

BOLANAS.COM - Sejumlah pelatih dengan tegas menolak rencana Liga 1 2022-2023 dilanjutkan dengan sistem bubble.

Lanjutan Liga 1 2022-2023 pasca Tragedi Kanjuruhan mulai menemui titik terang.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengisyaratkan Liga 1 2022-2023 akan kembali bergulir dalam waktu dekat.

PT LIB juga sudah melakukan owner meeting pada Jumat (6/11/2022).

Setelah pertemuan tersebut muncul sejumlah usulan terkait lanjutan Liga 1 2022-2023.

Baca Juga: 20 November Deadline Skuat Awal Piala AFF 2022, Shin Tae-yong Justru Diganggu Problem Visa di Turki

Salah satunya adalah kembali menerapkan sistem bubble.

Sistem ini sendiri sebelumnya sudah pernah digunakan saat Liga 1 musim lalu.

Selain itu, ada pula usulan Liga 1 2022-2023 digelar tanpa penonton.

Namun, usulan tersebut langsung mendapat penolakan dari sejumlah pelatih.

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, menjadi pelatih pertama yang menyuarakan penolakannya.

Stefano Cugurra mengatakan sistem bubble akan merugikan klub.

"Saya pikir semua tim berpeluang rugi secara finansial waktu main kembali dengan sistem bubble," kata pelatih yang akrab disapa Teco itu.

"Mereka harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan, dan sewa bus."

Baca Juga: Persis Solo Tambah Daftar Tim dengan Pelatih asal Amerika di Liga 1

"Tim juga akan main jauh dari dukungan suporter," imbuhnya.

Penolakan juga datang dari pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso.

Aji Santoso menilai bubble bukan solusi yang tepat saat ini.

Menurut Aji Santoso, Liga 1 2022-2023 harusnya bisa tetap dihadiri oleh penonton.

"Kalau bubble sebenarnya kurang pas. Harusnya tetap berjalan seperti biasa," tutur Aji Santoso.

"Jadi, tetap harus ada penonton."

"Bagaimanapun juga dengan adanya penonton kan bisa membantu keuangan klub," ujarnya.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menjadi sosok terbaru yang menentang rencana ini.

Bernardo Tavares mengatakan kehadiran suporter sangat mempengaruhi performa tim.

"Kalian lihat sendiri apa yang terjadi di kandang kami. Ada antusiasme, dukungan, sorak sorai dari penonton yang jadi energi tambahan kepada pemain saya ketika bermain."

"Tapi opini pribadi saya, sepak bola tanpa kehadidan suporter berarti tidak bagus," ucap pelatih asal Portugal itu.

Baca Juga: Baru Gabung, Pelatih Persis Langsung Bandingkan Sepak Bola Indonesia dan Malaysia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.