Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas Indonesia dihantam berbagai cobaan menjelang Piala AFF 2022, target juara serasa berlebihan melihat kondisi sepak bola Tanah Air.
Publik Indonesia harus realistis melihat peluang tim Garuda di ajang Piala AFF 2022, turnamen yang belum pernah dimenangkan Merah Putih.
Timnas Indonesia pada edisi silam melampaui ekspektasi dengan melaju hingga final Piala AFF 2020, lagi-lagi dikandaskan Thailand di babak terakhir.
Kini, Shin Tae-yong menatap misi mustahil untuk membawa timnas Indonesia melaju jauh di Piala AFF 2022.
Jika melihat persiapan tim pesaing, negara-negara lain dapat menggulirkan kompetisi dengan lancar dan sangat profesional.
Iklim kompetisi yang sehat itu dapat menghasilkan pemain yang berkualitas, dengan modal dasar kondisi fisik dan ketajaman pemain terjaga.
Di Indonesia, hal tersebut tak terjadi karena Liga 1 2022/23 tak digelar dengan profesional hingga mengakibatkan musibah tragis.
Tragedi Kanjuruhan terjadi dalam laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, sehingga korban tewas mencapai 135 orang.
Baca Juga: Setelah Comot Pemain-Pelatih Johor Darul Takzim, Persis Solo Juga Akan Satroni Kandang JDT
Buntut dari tragedi tersebut adalah Liga 1 2022/23 dihentikan total, dan pihak pemerintah hanya mau memberi izin apabila PSSI berbenah signifikan.
Melihat negara pesaing seperti Vietnam, Thailand, atau Malaysia, liga yang berlangsung profesional ditunjang oleh federasi yang kompeten.
Federasi sepak bola negara tersebut memberi dukungan agar pelatihnya fokus menangani timnas senior, seperti Mano Polking di Thailand, Park Hang-seo di Vietnam, dan Kim Pan-gon di Malaysia.
Tak seperti di Indonesia, di mana PSSI memasrahkan tiga level timnas pada Shin Tae-yong seorang.
Akibatnya, pemusatan latihan timnas senior menjelang Piala AFF mendatang tak akan didampingi Shin Tae-yong yang pergi ke Eropa untuk memimpin timnas U-20.
Kondisi itu tak ideal karena para pemain seperti membuang waktu berlatih tanpa kehadiran pengendali utama.
Terakhir, federasi negara lain berpikir jauh dengan menyiapkan pertandingan uji coba untuk timnas masing-masing agar siap menghadapi turnamen.
Thailand akan menghadapi Myanmar, Vietnam berjumpa Borussia Dortmund, dan Malaysia melawan Maladewa serta Kamboja.
Sementara itu PSSI, sudah tahu Liga 1 tak bergulir sehingga pemain dalam kondisi fisik nol, hingga kini tak mempunyai rencana laga pemanasan.
PSSI sejauh ini berkutat dengan penyelesaian politik organisasi, dengan Mochamad Iriawan menghadapi penghakiman di KLB PSSI bulan Maret mendatang.
Situasi di atas sangat tak ideal bagi seorang pelatih untuk membawa timnya berprestasi, dan timnas Indonesia jangan sampai mengecewakan suporternya.
Baca Juga: Jauh Saja Tak Cukup, Bintang Timnas U-20 Ingin Lemparannya Melesat Seperti Milik Rory Delap
Editor | : | Nungki Nugroho |