Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Lokal Tak Berani Berontak soal Pemain Dipanggil Timnas, Thomas Doll 'Lawan Sepadan' Shin Tae-yong

Najmul Ula - Kamis, 8 Desember 2022 | 12:14 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, nampak hadir dalam sesi jumpa pers pada 1 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, nampak hadir dalam sesi jumpa pers pada 1 Oktober 2022.

BOLANAS.COM - Thomas Doll menjadi pihak paling vokal menentang Shin Tae-yong, dua pelatih itu sama-sama berasal dari level tertinggi sebelum melatih di Indonesia.

Thomas Doll tampak menjadi lawan sepadan Shin Tae-yong terkait polemik training camp timnas Indonesia saat Liga 1 bergulir.

Shin Tae-yong memang memulai pemusatan latihan sejak tiga minggu sebelum kick off Piala AFF 2022, sehingga klub tak bisa memakai tenaga pemain di Liga 1.

Persija Jakarta asuhan Thomas Doll menjadi salah satu pengirim pemain terbanyak ke timnas Indonesia, yaitu tiga pemain.

Baca Juga: Klasemen Liga 1 2022/2023 - Efek Luis Milla, Persib Kian Dekat dengan 5 Besar

Tiga pemain yang pergi ke pangkuan Shin Tae-yong tersebut meliputi gelandang Syahrian Abimanyu dan duo bek Hansamu Yama serta Muhammad Ferarri.

Dalam konteks Ferarri, bek berusia 19 tahun itu bahkan sebelumnya sudah menghabiskan waktu selama dua bulan bersama timnas U-20 di Eropa.

Thomas Doll pun terpaksa menurunkan tim tambal sulam saat Persija Jakarta memenangi duel melawan Borneo FC, Selasa (6/12/2022).

Usai laga tersebut, Doll terang-terangan menyoroti kebijakan keliru Shin Tae-yong, meski tak menyebut nama.

Baca Juga: Hasil Persik Vs Persib Bandung - Rekor Fantastis Luis Milla Berlanjut, Macan Putih Kian Terpuruk

"Ketika Anda memberi satu orang power semacam ini, saya tak bisa berkata lebih banyak," ucap Doll.

"Setiap pelatih di klub pasti marah dengan situasi ini karena pemain mereka diambil sesuka hati, tidak ada komunikasi," sesalnya.

Sayang sekali bagi Thomas Doll, pelatih lain mungkin marah tetapi tak ada yang sekeras dia dalam menyampaikan pendapat.

Pelatih Liga 1 yang sama meledaknya dengan Doll barangkali adalah Bernardo Tavares (PSM Makassar), sementara Luis Milla dan Aji Santoso memakai bahasa lebih halus.

Barangkali terdapat kepercayaan bahwa Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia tak boleh diganggu gugat dalam setiap kebijakannya.

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, nampak sedang memantau para pemainnya saat bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 27 September 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, nampak sedang memantau para pemainnya saat bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 27 September 2022.

Hal itu diperkuat fakta bahwa Shin Tae-yong sebelumnya menangani timnas Korea Selatan yang tampil mengejutkan di Piala Dunia 2018.

Praktis tak ada pelatih Liga 1 yang memiliki CV sementereng Shin Tae-yong (sebelum musim ini), sehingga tak ada yang berani menentang sang pelatih timnas.

Lantas pada musim ini, Thomas Doll datang dari negara mapan (Jerman) untuk melihat situasi berbeda dibanding yang pernah ia lihat sebelumnya.

Baca Juga: Dua Pekan TC Timnas Indonesia, PSSI Bahas Rencana Uji Coba Jelang Piala AFF 2022

Doll bahkan bisa dibilang memiliki CV lebih mentereng dibanding Shin Tae-yong di level klub, mengingat ia pernah melatih sederet klub Jerman termasuk Borussia Dortmund.

"Saya datang dari dunia yang berbeda, saya bermain dan saya melatih di negara-negara lain. Di Jerman, Anda bekerja tidak bisa lakukan semacam itu," terang Doll.

"Lalu saya di sini, semua orang setuju dengan itu, oke saya hanya bisa berbicara tetapi tidak lebih."

"Anda harus tanya dia (Shin Tae-yong) mengapa lakukan itu," tandasnya.

Shin Tae-yong diketahui belum merespons huru-hara ini.

Baca Juga: Pratama Arhan Terkesima Training Center Anyar Bali United, Dianggap Setara Fasilitas Klub Jepang

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.