Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usai Eksperimen Gagal Terens Puhiri, Madam Pang Ingin Bawa Satu Lagi Pemain Indonesia ke Liga Thailand

Najmul Ula - Minggu, 8 Januari 2023 | 15:58 WIB
Manajer timnas Thailand, Madam Pang, ketika menemani timnya bertanding pada Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 29 Desember 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Manajer timnas Thailand, Madam Pang, ketika menemani timnya bertanding pada Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 29 Desember 2022.

BOLANAS.COM - Madam Pang ingin membawa satu pemain timnas Indonesia ke Liga Thailand, pernah meminjam Terens Puhiri dari Borneo FC.

Manajer timnas Thailand, Nualphan Lamsam, mengungkap keinginan merekrut pemain timnas Indonesia usai penampilan di Piala AFF 2022.

Wanita berjuluk Madam Pang itu baru-baru ini mengunjungi Jakarta saat Thailand menjadi tamu timnas Indonesia di Piala AFF 2022 (29/12/2023).

Saat itu, timnas Thailand dibuat cuma bisa melepas satu shot on target (itu pula yang menjadi gol) dan direpotkan oleh pressing tinggi Indonesia.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 - Persiapan Digembosi Timnas Indonesia, Persija Datangkan Dua Bek Tengah Sekaligus

Dari laga tersebut, Indonesia membuktikan bukan lagi tim yang inferior seperti saat kalah di final Piala AFF 2020 tahun lalu.

Pelatih Shin Tae-yong bahkan mengklaim Indonesia kini sudah setara Thailand dan Vietnam sebagai negara kuat Asia Tenggara.

Dalam kondisi setara seperti itu, pemain Indonesia bakal lebih mudah bersaing di Liga Thailand, jika memang ada klub yang berminat.

Madam Pang sendiri mengakui berminat membawa seorang pemain Indonesia ke Liga Thailand.

Baca Juga: Korban Wasit Bukan Cuma Indonesia, Thailand Juga Tak Diberi Penalti saat Kalah Kontroversial dari Malaysia

Seperti diketahui, wanita berusia 56 tahun itu juga berstatus chairwoman klub Thai League, Port FC.

"Ya, itu merupakan harapan saya (merekrut pemain Indonesia)," ucap Madam Pang kepada Goal (6/1/2023).

Port FC tercatat pernah mendatangkan pemain Indonesia, yaitu pada 2018 atau lima musim silam.

Pemain Indonesia yang dimaksud adalah Terens Puhiri, pemain yang saat itu "viral" karena lari secepat kilat saat mencetak gol di Liga 1.

Terens Puhiri datang ke Port FC dengan status pinjaman selama satu musim dari Borneo FC.

Aksi winger asal Indonesia, Terens Puhiri bersama klubnya, Port FC saat dijamu Ratchaburi FC pada la
estu
Aksi winger asal Indonesia, Terens Puhiri bersama klubnya, Port FC saat dijamu Ratchaburi FC pada la

Sayangnya, Terens Puhiri tak memberi dampak seperti yang diharapkan di Port FC, dan cuma tampil 13 kali di sepanjang musim.

Dengan jumlah laga yang sedikit, Port FC pun tak memperpanjang masa peminjaman atau mempermanenkannya setelah musim berakhir.

Lima tahun setelah petualangan singkat Terens di Port FC, Madam Pang berniat mengulangi langkah transfer serupa tetapi berharap hasil berbeda.

Baca Juga: Piala AFF 2022 - Shin Tae-yong Juga Dongkol, Doan Van Hau Tak Pernah Dihukum Meski 3 Kali Berbuat Kriminal!

Jika terdapat pemain Indonesia yang direkrut Port FC, ia haruslah sosok yang dapat memberi dampak instan di skuat Port FC.

Jika penilaian Shin Tae-yong berdasarkan objektivitas, maka semua pemain timnas Indonesia di Piala AFF 2022 seharusnya berada di atas level Terens pada 2018.

Terbukti, Terens yang tahun lalu masih menembus skuat timnas Indonesia, kini terpental tak dipanggil lagi.

Jadi, tinggal dipilih siapa pemain yang dimau, Madam Pang...

Baca Juga: Piala AFF 2022 - Tak Terima Timnas Indonesia Diremehkan, Shin Tae-yong Balas Komentar Park Hang-seo

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Sumber : Goal dan berbagai sumber
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.