Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pengamat sekaligus legenda sepak bola Malaysia, B Sathianathan, menyebut turnamen Piala AFF sulit untuk dimasukkan dalam kalender FIFA.
FIFA telah mengonfirmasi wacana untuk menaikkan level Piala AFF ke dalam agenda resmi internasional.
Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, ketika menghadiri final Piala AFF 2022.
"Piala AFF harus ditingkatkan dan menjadi bagian dari pertandingan di bawah FIFA," ucap Infantino dikutip dari Zingnews (16/1/2023).
Baca Juga: 9 Hari Menuju Penutupan Transfer Liga 1, Persib Masih Adem Ayem di Putaran Kedua
"Jika kita bekerja sama, saya yakin Piala AFF akan menjadi besar dengan persetujuan FIFA," imbuhnya.
Itu artinya, Federasi sepak bola ASEAN harus memikir ulang untuk memindahkan jadwal Piala AFF.
Pasalnya gelaran Piala AFF bertabrakan dengan kompetisi dari berbagai negara.
Muncul opsi bahwa Piala AFF diubah ke sistem Liga dengan memanfaatkan FIFA Matchday dalam setahun penuh.
Namun, itu bisa merugikan tim-tim dengan ranking FIFA tinggi di ASEAN yang sulit naik.
Klub seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura hanya akan menggunakan agenda FIFA Matchdaynya untuk melawan negara dengan ranking FIFA lebih rendah.
Wacana FIFA itu pun mendapat komentar dari pelatih asal Malaysia, B Sathianathan.
Eks pemain timnas Malaysia itu menilai kompetisi ASEAN harus disesuaikan pula dengan Eropa.
Baca Juga: Prospek Bagus untuk J2 League, Pratama Arhan Bermain di Laga Pramusim Pertama Tokyo Verdy
Menurutnya sulit jika harus menyesuaikan jadwal kompetisi ASEAN dengan benua lainnya.
"Kalau benar memasukkannya (AFF) ke dalam kalender FIFA, itu bagus, tetapi saya pikir itu sulit," Sathianathan dikutip dari media Malaysia, sinarharian.
"Sekarang kalender sangat padat dengan Kualifikasi Piala Asia, Kualifikasi Olimpiade, dan sebagainya. Di mana FIFA ingin menempatkan turnamen ini," tanya Sathianathan.
"Kalau Piala AFF mau masuk kalender FIFA, semua liga di ASEAN harus terkoordinasi. Tidak mungkin setiap liga domestik di Asia Tenggara dimulai dengan tanggal yang berbeda," imbuhnya.
Sathianathan menyarankan FIFA untuk lebih realistis dalam mengambil keputusan.
"Mereka harus mengikuti jadwal di Eropa atau jadwal Liga Jepang dan sebagainya. Jadi kalau mau melaksanakan usulan ini harus lebih realistis," ujarnya.
"Di tingkat Asia, bagaimana melakukannya. ASEAN memainkan satu kelompok, Eropa memainkan satu kelompok. Sulit untuk dilakukan. Jadi di mana menempatkan Piala AFF dalam kalender FIFA," pungkas Sathianathan.
Tahun ini, Piala AFF digelar ketika kompetisi di Asia dan Eropa masih berjalan.
Hasilnya, tim seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang memiliki pemain abroad kesulitan memanggil skuad utama.
Meski begitu, Thailand tetap menjadi juara Piala AFF 2022 usai menang agregat 3-2 atas Vietnam di final.
Editor | : | Nungki Nugroho |