Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Cahya Supriadi turun performa di waktu yang salah, Daffa Fasya menjadi kiper pengganti dengan performa cemerlang.
Timnas Indonesia U-20 "kehilangan" kiper jagoan dalam diri Cahya Supriadi, tetapi memiliki pelapis berkelas berupa Daffa Fasya.
Timnas Indonesia U-20 telah melakoni dua laga di Piala Asia U-20 2023, dengan Daffa Fasya mencuri perhatian di bawah mistar.
Pemilihan Daffa Fasya sebagai kiper timnas Indonesia U-20 tergolong mengejutkan, mengingat ia sebelumnya hanya kiper pelapis.
Pelatih Shin Tae-yong sedari pembentukan timnas U-20 lebih memilih Cahya Supriadi sebagai kiper nomor satu, atau merotasinya dengan Erlangga Setyo.
Erlangga Setyo belakangan terbukti mudah melakukan blunder, sehingga Shin Tae-yong menggelar "audisi" untuk mencari pelapis Cahya.
Performa Cahya terus stabil di sepanjang 2022, hingga cedera kepala menimpanya di ajang Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 pada September.
Saat itu, Cahya dilarikan ke rumah sakit akibat tak sengaja dihajar rekannya sendiri, Rahmat Beri Setiawan.
Kiper Persija itu memang dapat melakukan comeback di TC berikutnya di Turki dan Spanyol, tetapi ia bukan lagi sosok yang sama.
Terlihat Cahya masih menyimpan trauma sehingga tak lagi berada di level tertinggi, yang diperparah dengan sekali lagi benturan parah melawan Slovakia pada November.
Saat timnas U-20 berkumpul lagi pada Februari, posisinya sudah diragukan mengingat Aditya Arya dan Daffa Fasya tampil baik di beberapa laga uji coba.
Benar saja, Cahya kembali melakukan blunder saat Indonesia berjumpa Selandia Baru di turnamen mini, yang berakibat pada kekalahan 0-2.
Shin Tae-yong pun mantap memilih Daffa Fasya sebagai kiper utama timnas U-20 di Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan.
Pada laga pertama melawan Irak, kiper Borneo FC itu menjadi penyebab mengapa tim lawan cuma mencetak dua gol, meski pertahanan Indonesia sangat payah.
Pada laga kedua melawan Suriah, Daffa pula yang mengamankan berbagai serbuan tim lawan, termasuk tepisan pada detik akhir untuk mengamankan skor 1-0.
Daffa cukup rendah diri untuk mengakui dirinya masih melakukan banyak kesalahan pada dua laga tersebut.
Save terakhir atas Suriah tadi misalnya, bisa dicegah andai ia bergerak mengamankan bola lambung terlebih dahulu.
"Sebenarnya save itu dari fokus saya juga, dengar dari Coach Kim (Bong-soo), Coach Yoo (Jae-hoon) juga," ucap Daffa sesudah laga (4/3/2023).
"Saya juga termotivasi untuk selalu fokus, banyak juga kesalahan saya di pertandingan tadi yang harus saya perbaiki," tandasnya.
Daffa Fasya pun otomatis akan menjadi starter pada laga berikutnya melawan Uzbekistan.
Editor | : | Najmul Ula |