Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Dzaky Asraf dan Sulthan Zaky membawa pengalaman dari timnas Indonesia U-20, PSM Makassar dapat tambahan tenaga untuk mengamankan titel Liga 1.
PSM Makassar semakin kuat saja menjelang pekan penentuan juara Liga 1, di mana Juku Eja sedang unggul jauh dari tim rival.
PSM Makassar saat ini memuncaki klasemen Liga 1 2022/23 dengan 65 poin, unggul 13 dan 14 angka dari Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Secara matematis, PSM tinggal memerlukan delapan poin tambahan (dari lima laga sisa) untuk merengkuh juara Liga 1 2022/23.
Baca Juga: PSSI Pastikan Kedatangan Tim Afrika di FIFA Matchday, Ada Potensi Sengketa Indonesia-Kenya-Burundi
Penampilan terkini PSM memperlihatkan mereka dapat melakukan hal itu dengan mudah.
Tim asuhan Bernardo Tavares itu menyapu bersih sembilan laga terakhir dengan kemenangan!
Dalam dua kemenangan terakhir melawan Persis Solo dan Persikabo 1973, mentalitas juara juga ditunjukkan PSM dengan gol menit akhir.
Everton Nascimento mencetak gol ketiga ke gawang Persis setelah tertinggal dua kali pada menit ke-77, lantas Ramadhan Sananta menceploskan penalti pada menit ke-96 ke gawang Persikabo.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 2023 Sudah di Depan Mata, Nasib Justin Hubner dkk Masih Abu-abu
Kabar gembira bagi publik Sulawesi Selatan, PSM bisa jadi tak perlu laga menunggu hingga akhir laga untuk memastikan kemenangan.
Dimulai dari laga kontra Persita Tangerang pada Senin (13/3/2023), PSM kembali bisa diperkuat dua pemain muda yang baru saja membela timnas Indonesia U-20.
Dua wonderkid tersebut adalah bek kanan Dzaky Asraf dan bek tengah Sulthan Zaky.
Dzaky Asraf telah menjadi pilihan utama Bernardo Tavares pada musim pertamanya di level profesional.
Bek kelahiran 6 Februari 2003 itu mencatatkan 17 penampilan di Liga 1, sangat mungkin lebih banyak apabila tak ada TC jangka panjang ala Shin Tae-yong.
Sebagai wingback kanan, kehadiran Dzaky dapat mengembalikan Yakob Sayuri pada posisi aslinya sebagai winger kanan eksplosif.
Dzaky kemungkinan besar dapat bermain dalam sleuruh lima laga sisa PSM apabila Shin Tae-yong tak lagi "mengganggu".
Sementara itu, Sulthan Zaky boleh saja belum mendapat debut di PSM, tetapi ia sudah dilibatkan di tim senior sejak bulan November.
Bernardo Tavares barangkali melihat Zaky sebagai bek hijau yang belum layak bermain di level tertinggi, tetapi ia belakangan memperoleh pengalaman berharga di timnas U-20.
Zaky yang akan berulang tahun ke-17 pada 23 Maret bermain dalam tiga laga uji coba timnas U-20 melawan Fiji, Selandia Baru, dan Guatemala.
Capaian itu diikuti dengan penampilan di laga kompetitif melawan Irak, walau ia cuma bertahan selama 40 menit.
Modal bermain di timnas U-20 itu dapat digunakan Zaky untuk menembus persaingan bek tengah di PSM.
Jika Dzaky dan Zaky dapat memberikan pengaruh positif, sangat mungkin PSM dapat mengangkat trofi lebih cepat.
Editor | : | Nungki Nugroho |