Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Marselino Ferdinan mulai memahami sistem KMSK Deinze, menjalani dua bulan berharga tanpa terganggu timnas Indonesia.
Marselino Ferdinan mulai menuai hasil latihan selama dua bulan nonstop di KMSK Deinze, berupa satu asis dan gol di laga uji coba.
KMSK Deinze mengalahkan KV Oostende dengan skor 3-1, Kamis (23/3/2023), dengan dua gol terjadi berkat Marselino Ferdinan.
Wonderkid Indonesia itu mencatatkan asis untuk gol kedua yang dicetak Joachim Carcela, serta mencatatkan namanya di papan skor untuk gol ketiga.
Baca Juga: Timnas Indonesia Vs Burundi - Elkan Baggott Tak Sabar Duet dengan Jordi Amat
Saat mencatatkan asis untuk gol kedua, terlihat Marselino sudah memahami pergerakan rekan setimnya.
Pada mulanya pemain berusia 18 tahun itu membawa bola di depan kotak penalti, lalu menemukan rekan setimnya yang bergerak masuk ke kotak penalti.
Marselino melepas bola ke Carcela, lalu menyadari rekan setimnya akan menusuk ke dalam sehingga perlu ada orang yang mengisi posisi yang ditinggalkannya.
Pemahaman ruang Marselino sangat terlihat dalam momen ini, ketika ia menyediakan opsi di sisi sayap, lalu mengembalikan bola kepada Carcela.
Nama terakhir lantas melepas tembakan keras ke tiang jauh yang tak terjangkau kiper Oostende.
Dengan demikian, Marselino bertukar umpan dengan Carcela sebanyak dua kali untuk menciptakan gol bagi timnya.
Kesepahaman antara Marselino dengan rekan setimnya itu bisa terjadi berkat kombinasi yang dilatih di sesi latihan.
Lantas pada momen gol perdana, Marselino membuktikan ia juga memiliki insting menemukan ruang layaknya striker.
Sebuah serangan Deinze tampak tak berbahaya dengan seorang pemain bergerak ke dalam, dan melepas umpan silang ke belakang barisan bek.
View this post on Instagram
Pemain yang melepaskan crossing itu berjudi setelah melihat Marselino berlari ke arah ruang di antara bek dan kiper.
Pada akhirnya Marselino diuntungkan koordinasi buruk antara bek dan kiper, serta bobot umpan yang pas untuk mengenai kepalanya setelah bola memantul.
Si pemberi asis barangkali tak akan melepaskan umpan seambisius itu, andai baru mengenal pemain yang dituju atau si pemain tak pernah berlatih.
Dua momen Marselino berkontribusi terhadap gol di atas terjadi bukan karena keajaiban, melainkan berkat ikatan yang mulai terbangun dengan rekan setim.
Semua momen di atas sulit dibayangkan bakal terjadi jika ia menerima panggilan training camp timnas Indonesia U-20 pada Februari.
Dengan mengabaikan panggilan Shin Tae-yong, ia bisa dapat berfokus mempelajari skema pelatih Marc Grosjean di Deinze, sekaligus menjalin kesepahaman dengan rekan setim.
Proses Marselino di Deinze terancam terhenti dengan panggilan dini timnas Indonesia U-20 pada 8 April, padahal Piala Dunia U-20 2023 baru dimulai 20 Mei.
Editor | : | Nungki Nugroho |