Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Klub-klub Liga 1 memperpanjang para pemain terbaiknya, mulai menyadari pentingnya perencanaan jangka panjang.
Deretan klub elite Liga 1 mulai mencontohkan pergerakan transfer layaknya klub Eropa.
Pergerakan transfer yang dimaksud bukan dalam hal merekrut pemain, melainkan mempertahankan pemain yang tampil impresif untuk tim.
Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, hingga Persis Solo melakukan langkah positif yang bisa ditiru klub lain.
Baca Juga: 2 Umpan Berbuah Gol, Pratama Arhan Pastikan Shayne Pattynama Bakal Jalani Hidup Sulit di Indonesia
Persija Jakarta yang saat ini duduk di peringkat ketiga klasemen Liga 1 2022/23 baru saja memperbarui ikatan tulang punggung tim.
Enam pemain mendapat kontrak baru, yaitu Andritany Ardhiyasa, Riko Simanjuntak, Muhammad Ferarri, Firza Andika, Rezky Fandi, dan Dony Tri.
Dua nama pertama diikat hingga 2026, dan empat nama terakhir bakal bertahan hingga 2025.
Bahkan, manajemen Macan Kemayoran juga memperpanjang kontrak dengan pelatih Thomas Doll hingga 2025.
Baca Juga: Timnas Indonesia Berpotensi Ketambahan Dua Amunisi Baru di Laga Kedua Lawan Burundi?
Sebelum Persija mengambil langkah tersebut, Persebaya Surabaya sudah lebih dulu bergerak untuk mengamankan dua pemain terbaiknya.
Sho Yamamoto dan Ze Valente terbukti menjadi katalisator naiknya peringkat tim pada putaran kedua.
Kini, dua pemain asing itu diganjar kontrak baru hingga 2024 dan 2025.
Sebelum Persebaya mengambil langkah tersebut, Persis Solo lebih dulu mengamankan jasa playmaker Alexis Messidoro.
Alexis Messidoro menjadi pemain terbaik Persis dengan tujuh gol dan assist, dan dianugerahi kontrak hingga 2025, serta opsi perpanjangan hingga 2027!
View this post on Instagram
Langkah paling awal dilakukan PSM Makassar, yang mengikat Bernardo Tavares hingga 2026 per 3 Februari silam.
Bernardo Tavares dinilai menciptakan keajaiban dengan mengubah PSM dari tim terancam degradasi pada musim lalu, menjadi champion-elect pada musim ini.
Semua langkah dini klub Liga 1 di atas menandakan pola berpikir yang mementingkan perencanaan jangka panjang.
Baca Juga: Cara Justin Hubner Kalahkan Prancis U-20: Bermain Bersama Belanda, Bukan Bareng Timnas Indonesia
Di masa lalu, jamak terjadi perpindahan pelatih atau pemain top, hanya karena pihak klub tidak memagari aset terbaiknya.
Sebagai contoh, Persebaya kehilangan Taisei Marukawa dan Arema FC kehilangan Carlos Fortes gara-gara ditikung PSIS Semarang.
Langkah PSIS Semarang tersebut dibenarkan secara hukum lantaran dua pemain itu dalam status (bakal) habis kontrak saat gerakan transfer dilakukan.
Kini, fans Persija, Persebaya, Persis, dan PSM dapat tidur nyenyak lantaran klub kesayangan mereka telah berbuat sesuatu untuk masa depan.
Baca Juga: Marko Simic Belum Puas dengan 'Cuan' Rp7 Miliar, Striker Kroasia Gugat Lagi Persija ke CAS
Editor | : | Nungki Nugroho |