Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Luis Milla mengungkap penyebab Persib Bandung terus kebobolan, ada faktor gaya main dan kelemahan bola mati.
Persib Bandung tidak mengalami perkembangan berarti sejak ditangani Luis Milla, jika hanya melihat statistik kebobolan.
Persib Bandung saat ini menduduki posisi runner-up Liga 1 2022/23 di bawah PSM Makassar, sebuah pencapaian yang ditorehkan Luis Milla.
Namun dengan semua pengaruh positif yang ditanamkan Milla, Persib tetap menjadi tim yang mudah kebobolan.
Sebagai pengingat, Maung Bandung menjadi tim dengan catatan bobol terburuk saat Milla datang, yaitu 18 gol dalam tujuh laga.
Sang entrenador kemudian mengubah sistem bertahan Persib untuk menekan jumlah kebobolan, yaitu menerapkan skema tiga bek.
Pertahanan Persib sepintas dapat bekerja dengan baik, ditutupi kinerja lini serang yang terus gacor.
Marc Klok dan kawan-kawan juga perlahan merangkak naik, dari terancam degradasi menjadi pesaing PSM di jalur juara.
Baca Juga: Inverted Fullback, Posisi Baru Asnawi Mangkualam yang Buat Dia Produktif Seperti Joao Cancelo
Nyatanya perbaikan di sektor penyerangan tak menular di sektor pertahanan.
Memasuki pekan ke-32, Persib sudah bobol hingga 42 kali, atau catatan terburuk di antara tim empat besar.
Sebagai perbandingan, PSM sang juara cuma kemasukan 28 gol, bahkan Persija di peringkat tiga cuma kebobolan 27 gol.
Luis Milla kemudian menjelaskan angka kebobolan yang tak membaik merupakan risiko filosofi permainna yang dianutnya.
"Itu adalah gaya bermain kami, kami ingin menjadi tim yang fokus bermain menyerang," tutur Milla (8/4/2023).
"Kami ingin sebisa mungkin mampu menguasai bola dan bermain menyerang, jadi normal jika kami harus kebobolan," jelasnya.
Selain itu, eks pemain Real Madrid dan Barcelona itu juga menjelaskan alasan kelemahan bola mati dan kelelahan.
"Dalam tiga sampai empat bulan sempat kami jarang kebobolan dari set piece, tapi untuk saat ini mungkin karena tim mulai kelelahan," terangnya.
Baca Juga: Prediksi Borneo Vs RANS Nusantara - The Phoenix Potensi Jadi Lumbung Gol Pesut Etam
"Fokus pemain di pertandingan menjadi menurun, karena jarak antarlaga hanya tiga, empat, atau lima hari."
"Jedanya terlalu sebentar dan itu tidak mudah, jadi itu konsep yang harus kami perbaiki," pungkasnya.
Lini belakang yang dikomando Nick Kuipers harus memperbaiki kinerja, karena Persib masih harus mengamankan posisi runner-up.
Dengan jarak cuma dua poin dari Persija, Macan Kemayoran masih terus mengintai untuk mencuri tiket Piala AFC.
Baca Juga: Pernah Ngetop Bareng di Liga Slovakia, Takdir Bawa Egy Maulana Vikri Jumpa Witan Sulaeman di Liga 1
Editor | : | Najmul Ula |