Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Cahya Supriadi tak akan mendapat debut di pekan terakhir Liga 1, Thomas Doll tak mau menggusur Andritany Ardhiyasa.
Cahya Supriadi harus bersabar untuk merasakan atmosfer Liga 1, atau barangkali perlu mencari klub lain yang mau memberikannya.
Keberadaan kapten Andritany Ardhiyasa di Persija Jakarta terbukti menghalangi peluang Cahya untuk memperoleh menit bermain di Liga 1 2022/23.
Dengan reputasi sebagai kiper utama timnas Indonesia U-20 (sebelum cedera kepala), Cahya dinilai sangat layak bermain di Liga 1.
Baca Juga: Indra Sjafri Beri Bocoran Peluang Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan Gabung SEA Games 2023
Cahya merupakan kiper nomor satu timnas Indonesia U-20 di Piala AFF U-19 2022 dan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.
Ia berulang kali memamerkan berbagai save ajaib, dimulai saat melawan Korea Selatan pada laga uji coba pada Maret 2022 silam.
Namun Cahya harus tergusur dari posisinya setelah mengalami cedera kepala pada laga kontra Hong Kong pada September.
Sejak saat itu Shin Tae-yong memilih Daffa Fasya, dan Cahya menjadi nomor dua di timnas U-20 dan Persija.
Dalam 33 pertandingan Liga 1 musim ini, kiper berusia 20 tahun itu paling banter hanya duduk di bangku cadangan.
Bahkan jika menghitung penampilan di Piala Presiden, Cahya kalah dari kiper ketiga Adre Arido yang sudah mendapat kesempatan.
Persija dijadwalkan menjamu PSS Sleman pada laga terakhir Liga 1 2022/23, Sabtu (15/4/2023).
Laga penutup musim biasanya digunakan pelatih untuk memberi kesempatan pada pemain yang jarang bermain di sepanjang musim.
Hanya, Cahya tak beruntung karena Persija masih memiliki agenda serius di laga pamungkas, yaitu mengamankan posisi runner-up dari kejaran Persib.
Runner-up Liga 1 akan mendapat reward berupa tiket stand-by di Piala AFC musim depan.
Untuk itu, Thomas Doll memastikan tak akan menggeser kapten berpengaruh Andritany Ardhiyasa.
"Saat melihat ke posisi kiper, Anda perlu lebih bersabar," ucap Doll (12/4/2023).
"Kami selalu bisa mengganti lima pemain, tetapi posisi kiper selalu sulit, mereka perlu kesabaran."
"Ini bukan momen yang tepat untuk bereksperimen karena pertandingan itu terlalu penting bagi kami, bagi klub, bagi fans."
"Saya dapat merasakan bahwa para pemain ingin mempertahankan peringkat kedua," tandasnya.
Bisa dikatakan Cahya dirugikan dengan ketiadaan turnamen semacam Piala FA atau Piala Liga di Indonesia.
Dua ajang itu kerap digunakan sebagai ajang memberi menit main bagi pemain muda di negara lain.
Sementara itu, Daffa Fasya telah mendapatkan debut Liga 1 bersama Borneo FC pada laga kontra Rans Nusantara FC (9/4/2023).
Editor | : | Najmul Ula |