Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Hentikan Naturalisasi Justin Hubner, Tak Akan Ada Pemandangan Lima Bek Eropa di Timnas Indonesia

Najmul Ula - Senin, 17 April 2023 | 20:59 WIB
Pemain Wolverhampton Wanderers U-21, Justin Hubner, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Cardiff  City, pada ajang Premier League Cup, Jumat (20/1/2023).
INSTAGRAM/@WOLVESACADEMY
Pemain Wolverhampton Wanderers U-21, Justin Hubner, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Cardiff City, pada ajang Premier League Cup, Jumat (20/1/2023).

BOLANAS.COM - PSSI menghentikan proses naturalisasi Justin Hubner, Shin Tae-yong tak bisa menurunkan lima bek Eropa di timnas Indonesia.

Justin Hubner dipastikan batal membela timnas Indonesia, seturut proses naturalisasi yang dihentikan pihak PSSI.

Justin Hubner sejatinya dianggap sebagai calon pemain naturalisasi dengan profil terbesar untuk timnas Indonesia, tetapi kini tak mungkin membela Garuda.

Dalam usia 19 tahun, merumput untuk Wolverhampton Wanderers, serta masih dipanggil timnas Belanda, Hubner bakal jadi tambahan luar biasa untuk Indonesia.

Baca Juga: Salah Pilih Momen, Timnas Indonesia U-22 Hadapi Lebanon saat Separuh Kekuatan Tim Belum Bergabung

Nyatanya Hubner memilih mengadu peruntungan di belantara timnas Belanda, dengan mematok syarat yang tak bisa dipenuhi PSSI.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, membenarkan Hubner meminta sesuatu pada PSSI, tetapi tak menyebutkan permintaan uang.

"Jadi kami tidak melanjutkan untuk melakukan naturalisasi terhadap Justin Hubner," ucap orang dekat Erick Thohir itu (17/4/2023).

"Itu karena adanya permintaan dari pihak Justin Hubner yang tidak bisa kami penuhi,| ungkapnya.

Baca Juga: Juara Tetap Komplain, Bernardo Tavares Tegaskan Wasit Liga 1 Terlalu Jelek untuk Dibiarkan Tanpa Kritik

Dengan demikian, timnas Indonesia kehilangan (calon) pemain naturalisasi kelima yang berposisi sebagai bek.

Sebelumnya, terdapat empat nama naturalisasi yang sudah bisa membela Indonesia, yaitu Elkan Baggott, Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama.

Di antara empat nama itu, dua nama terakhir belum mencicipi debut untuk Merah Putih, karena alasan cedera dan belum menyelesaikan perpindahan asosiasi.

Mengingat Shin Tae-yong kerap menerapkan skema lima bek tengah di timnas Indonesia, Hubner sejatinya dapat menjadi pelengkap puzzle Eropa di lini belakang.

Andai proses naturalisasinya dilanjutkan, kuintet bek Indonesia akan seperti berikut: Sandy, Jordi, Elkan, Justin, Shayne.

Justin Hubner saat mengikuti latihan timnas U-20 Indonesia jelang Piala Dunia U-20 2023.
PSSI.ORG
Justin Hubner saat mengikuti latihan timnas U-20 Indonesia jelang Piala Dunia U-20 2023.

Pemandangan lima bek Eropa dari kanan ke tengah ke kiri di timnas Indonesia itu bakal terjadi, hanya jika Hubner sudi mengikhlaskan peluang di Belanda.

Namun keputusan sudah diambil, dan Shin Tae-yong harus puas dengan maksimal empat pemain Eropa di lini belakang.

Andai Shin Tae-yong kembali memainkan lima bek, maka terdapat satu slot kepada bek "lokal" untuk mendampingi Sandy-Jordi-Elkan-Shayne.

Baca Juga: Klasemen Akhir Liga 1 2022/2023: Bali United Paling Produktif, Persija Jadi Tim dengan Pertahanan Terkuat

Di Piala AFF 2022, posisi bek tengah yang seharusnya diisi Hubner telah diperankan dengan baik oleh Rizky Ridho.

Bisa disimpulkan line up lima bek tengah terbaik Indonesia saat ini adalah: Sandy, Ridho, Jordi, Elkan, dan Shayne.

Kuintet tersebut paling cepat dapat disaksikan, jika semuanya fit, pada laga Indonesia kontra Palestina pada 14 Juni.

Baca Juga: Walau Erick Thohir Bersumpah, PSSI Terungkap Hubungi Park Hang-seo & Mano Polking untuk Latih Indonesia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.