Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Presiden FIFA, Gianni Infantino, turut memberikan komentar terkait kericuhan antara timnas U-22 Indonesia dan Thailand di final SEA Games 2023.
Timnas U-22 Indonesia berhasil meraih medali emas SEA Games 2023 setelah mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 di final.
Namun, kemenangan tersebut tidak lepas dari insiden kericuhan yang melibatkan kedua tim dan ofisialnya.
Salah satu korban pemukulan dari pihak Thailand adalah manajer Timnas U-22 Indonesia, Kombes Sumardji.
Baca Juga: FAT Beberkan Nasib Pelatih Thailand usai Dibungkam Indonesia di Final SEA Games 2023
Ia dipukuli oleh salah satu staf pelatih Thailand hingga bibirnya berdarah.
Kericuhan di laga Indonesia Vs Thailand mendapat perhatian dari Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang mengutuk aksi kekerasan tersebut.
Ia mengatakan bahwa kericuhan tersebut memberikan citra negatif bagi sepak bola Indonesia dan Asia Tenggara.
"Saya sangat menyesalkan dan mengecam insiden yang terjadi di final SEA Games 2023 antara Indonesia dan Thailand," kata Infantino.
Ia menyayangkan sepak bola Asia Tenggara yang sedang berkembang harus tercoreng oleh kekerasan.
"Sepak bola Asia Tenggara memiliki potensi untuk berkembang secara mendalam dan luas."
"Tetapi pada akhirnya tertahan oleh kekerasan, hubungan antara sepak bola, dan masalah sosial lainnya," kata Gianni, dikutip dari media Vietnam, thethao247.
"Insiden pada 16 Mei malam di Stadion Olimpiade (Kamboja) sangat disayangkan."
Baca Juga: Pratama Arhan Ingatkan Vietnam soal Pengaruh Besar STY dalam Generasi Emas Indonesia Saat Ini
"Kejadian di final SEA Games mengirim pesan dan citra yang sangat negatif dalam sepak bola."
Selanjutnya, ia berharap AFC dan AFF mampu memperbaiki semuanya.
"Saya berharap setelah serangkaian insiden di sepak bola Asia Tenggara, manajer dari AFC, AFF, bahkan federasi sepak bola nasional akan melihat ke belakang dan menemukan metode yang efektif untuk mencegahnya secara efektif di masa depan," lanjut Gianni.
Ini merupakan peringatan ketiga kalinya untuk Indonesia dalam setahun terakhir.
Baca Juga: Main Efektif di SEA Games 2023, Wonderkid Persib Tak Layak Dibandingkan dengan Kuartet Persija
Sebelum ini, FIFA turun tangan membantu penyelesaian Tragedi Kanjuruhan.
135 korban meninggal dunia akibat peristiwa gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022.
Kemudian Maret lalu FIFA kembali memberi peringatan kepada Indonesia terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia karena adanya penolakan terhadap timnas Israel.
Tidak menutup kemungkinan Indonesia kembali mendapat teguran keras dari AFC dan FIFA terkait insiden di Stadion Olimpik, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023).
Editor | : | Nungki Nugroho |