Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Hanno Behrens membuat fans terkesima dengan kemampuan bahasa Indonesia, tetapi menderita karena makanan dan cuaca.
Hanno Behrens sejatinya berpeluang menjadi legenda Persija Jakarta, jika bukan karena adaptasi terlalu ekstrem di Indonesia.
Persija Jakarta mendatangkan Hanno Behrens sebagai salah satu marquee signing atas permintaan Thomas Doll menjelang Liga 1 2023/24.
Hanno datang dengan membawa pengalaman merumput di empat kasta teratas Liga Jerman, termasuk menjadi kapten Nurnberg di Bundesliga.
Baca Juga: Tiada Hari Tanpa Blunder, PSSI Kerja Sama dengan Jepang Demi Gembleng Wasit Indonesia
Bersama Persija, nyatanya semua ekspektasi tinggi mengenai kualitas Hanno harus dikubur dalam-dalam.
Pemain berusia 33 tahun itu sempat memperlihatkan performa menjanjikan pada masa pramusim hingga awal musim.
Ia menawarkan pergerakan cair dengan Michael Krmencik, yang juga rekrutan klub berlabel Liga Champions Eropa.
Dalam lima laga pertama musim ini, Hanno mencetak tiga gol, untuk kemudian membuat publik terkejut dengan kemampuan berbahasa Indonesia.
Baca Juga: Biang Kegagalan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Israel Merana di Laga Perdana
Hanno terhitung baru beberapa bulan bekerja di Indonesia, tetapi mampu berbicara dengan baik menggunakan bahasa lokal.
"Tentu saja saya belajar bahasa Indonesia setiap hari, bisa berbicara sedikit," ucap Hanno saat itu (1/9/2023).
"Saya juga punya guru bahasa Indonesia, jadi saya juga bisa berbicara dengan bahasa Indonesia di tim Persija, dengan pemain."
Sayangnya Hanno kemudian pelang-pelang menghilang dari peredaran.
Ia pertama kali absen karena "problem perut" pada laga putaran kedua melawan Bali United (15/1/2023), setelah itu cuma tampil tiga kali hingga akhir musim.
Pelatih Thomas Doll mengungkap sang playmaker pulang lebih awal ke Jerman untuk memeriksa tubuhnya yang menderita di Jakarta.
Belakangan, Hanno sendiri menjelaskan situasi tersebut kepada media ternama Jerman, Bild.
"Pada mulanya berjalan baik, kemudian ada beberapa kesulitan," ujar Hanno (18/5/2023).
Baca Juga: Viral Jual Piala dan Medali, Eks Kiper Timnas Kurnia Meiga Dapat Bantuan Langsung dari Erick Thohir
"Dengan cuaca, panas, dan kelembaban, sangat melelahkan bagi saya untuk memberikan yang terbaik."
"Saya sering mengalami problem makanan dan kehilangan enam atau tujuh kilo pada Januari, kami memutuskan saya harus terbang ke Jerman," terangnya.
Kabar buruk bagi The Jakmania, pemain asing yang bersiap hidup lama di Jakarta harus pulang lebih cepat akibat makanan dan cuaca.
"Belum ada hitam di atas putih, tetapi kami telah menyetujuinya (putus kontrak)," ucap Hanno.
Persija pun dihadapkan dengan tantangan menghadirkan pemain asing berkualitas sama (atau lebih baik), sekaligus cepat berbaur dengan kebudayaan lokal.
Baca Juga: Transfer Liga 1 - Sisa 3 Slot, Pelatih Persis Solo Beberkan Kriteria Calon Pemain Asing Baru
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | Bild |