Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mewanti-wanti ancaman sabotase di Liga 1 2023/2024, jalannya pertandingan sangat ditentukan jaringan wifi.
Erick Thohir mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi oleh sepak bola Indonesia dalam menerapkan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 2023-2024.
Menurutnya, ada kemungkinan sabotase koneksi internet yang bisa mengganggu kinerja VAR.
VAR adalah sistem bantuan teknologi yang digunakan untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan yang tepat dan adil.
Baca Juga: Calon Rival Berat Asnawi di Piala Asia 2023, Winger Jepang Akui Sudah Duplikat Skill Neymar
VAR akan digunakan di Liga 1 mulai putaran kedua atau sekitar Februari 2024.
Hal ini karena perangkat dan personel yang terlibat dalam VAR masih membutuhkan pelatihan dan persiapan.
Erick Thohir mengatakan bahwa penggunaan VAR diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan integritas pertandingan di Liga 1.
Namun, dia juga mengingatkan PT LIB (Liga Indonesia Baru) sebagai operator liga untuk mewaspadai berbagai ancaman yang bisa terjadi saat kompetisi berlangsung.
Salah satu ancaman yang disebutkan oleh Erick Thohir adalah sabotase koneksi internet.
Dia mencontohkan kasus yang terjadi di Liga Italia, di mana ada pihak-pihak yang sengaja memutus koneksi internet di stadion untuk menghambat VAR.
"Kita harus hati-hati dengan sabotase," kata Erick Thohir dikutip dari BolaSport.com.
"Di Italia ada kasus di mana ada orang yang memotong kabel internet di stadion agar VAR tidak bisa berfungsi."
Baca Juga: Persija Sambut Ratchaburi, Ada Sosok Spesialis Pembuat Onar Laga Indonesia Vs Thailand di SEA Games
"Jadi, kita harus siap dengan segala kemungkinan," jelasnya.
Erick Thohir menambahkan bahwa penggunaan VAR tidak akan efektif jika tidak didukung oleh infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
Dia berharap PT LIB bisa bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti operator telekomunikasi, penyedia listrik, dan pihak keamanan untuk memastikan kelancaran VAR.
"VAR itu bukan hanya soal perangkat, tetapi juga soal koneksi internet, listrik, dan keamanan."
Baca Juga: FIFA Matchday September, Kesempatan Terakhir PSSI Datangkan Lawan Berat untuk Pasukan Shin Tae-yong
"Kita harus kerja sama dengan semua pihak agar tidak ada masalah."
"Kita tidak mau nanti VAR sudah ada tetapi tidak bisa digunakan karena ada sabotase," ujar Erick Thohir.
Jalannya pertandingan bahkan sangat ditentukan sinyal Wifi, jika ada sabotase maka mau tidak mau pertandingan harus dihentikan.
Selain itu, Erick Thohir juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas dan profesionalisme wasit di Indonesia.
Dia mengatakan bahwa PSSI telah melakukan seleksi wasit yang dipimpin oleh perwakilan FIFA dan mendapatkan 18 wasit yang lolos kualifikasi untuk memimpin pertandingan Liga 1.
Erick Thohir berharap wasit-wasit tersebut bisa bekerja dengan baik dan jujur serta bebas dari pengaruh mafia wasit.
Dia juga mengatakan bahwa PSSI akan memberikan gaji yang tinggi kepada wasit sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.
"Gaji wasit di Liga 1 akan lebih tinggi dari menteri di Indonesia."
"Ini sebagai bentuk penghargaan dan dorongan agar mereka bisa bekerja dengan profesional dan tidak tergoda oleh hal-hal negatif," kata Erick Thohir.
Erick Thohir optimis bahwa dengan adanya VAR dan perbaikan kualitas wasit, sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih baik dan bersih dari praktik-praktik curang.
Dia berharap hal ini bisa meningkatkan daya tarik dan prestasi Liga 1 di mata publik dan dunia internasional.
Editor | : | Nungki Nugroho |