Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI memaksa pelatih Liga 1 menandatangani komitmen pada timnas Indonesia, Thomas Doll cs tak boleh berkilah.
Thomas Doll akan menjadi pelatih paling terdampak kebijakan terbaru PSSI terkait pelepasan pemain ke timnas Indonesia.
Thomas Doll selama ini menjadi pelatih paling vokal menentang PSSI, dengan tidak melepas pemain timnas Indonesia tepat waktu.
Argumen dari Thomas Doll dan Persija Jakarta (serta klub lain), PSSI dan Shin Tae-yong selalu memanggil pemain melebihi jadwal yang ditentukan FIFA.
Baca Juga: Brentford Datangkan Bek Berbakat K-League 2, Ternyata Pernah Dikangkangi Asnawi Mangkualam
Sebagai contoh, training camp timnas U-20 Indonesia tahun lalu kerap digelar berminggu-minggu melebihi jeda internasional FIFA.
Persija Jakarta keberatan melepas pemain, lantaran Shin Tae-yong memanggil hingga 10 pemain yang dibutuhkan untuk berkompetisi di Liga 1.
Teranyar, Shin Tae-yong memulai pemusatan latihan FIFA Matchday bulan Juni lebih awal dari jeda internasional.
Persija yang menunggu hari FIFA Matchday untuk melepas Rizky Ridho dan Witan Sulaeman, telanjur dicap "tak patuh" oleh PSSI.
Baca Juga: Piala Asia U-17 2023 - Ada Sosok Indonesia dalam Kegagalan Thailand Rebut Tiket Piala Dunia U-17
Atas alasan itu pula, PSSI era Erick Thohir hendak memaksa seluruh pelatih Liga 1 untuk menandatangani pernyataan komitmen.
"Bagaimana para pelatih yang ada di Liga 1 dan Liga 2 harus menandatangani komitmen," ujar Erick dikutip dari Kompas.com.
"Ketika ada pemanggilan tim nasional, sesuai dengan kesepakatan antara PSSI dan Liga, mereka wajib merelease pemain."
Selain Persija, sejumlah klub juga memiliki riwayat konflik dengan PSSI, seperti PSM Makassar dan Persebaya Surabaya.
Dengan adanya tanda tangan komitmen di atas, PSSI hendak mencegah klub untuk berlama-lama melepas pemain.
Bahkan, terdapat ancaman pengusiran untuk mereka yang menentang agenda Shin Tae-yong dalam pemusatan latihan timnas Indonesia.
"Kita tidak mau liganya bagus, tim nasionalnya terpuruk," tegas Erick.
"Karena itu harus ada tanda tangan itu sehingga kalau pelatih-pelatih yang tidak punya komitmen untuk masa depan sepak bola Indonesia, hanya mencari nafkah di sini, enggak usah di sini lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Liga 1 di Depan Mata, Persija Datangkan Sosok Asal Prancis Tapi Tak Bisa Dimainkan Thomas Doll
Timnas Indonesia di berbagai level memiliki agenda padat di sepanjang Liga 1 2023/24 mendatang.
Timnas U-17 bakal berlaga di Piala Dunia U-17 2023, timnas U-23 dinanti agenda Kualifikasi Piala Asia U-23 dan Piala AFF U-23.
Terakhir, timnas senior menghadapi tantangan terberat Piala Asia 2023.
Yang perlu diperhatikan dari kebijakan PSSI di atas adalah, pertama, seringkali bukan pelatih seorang yang mengambil kebijakan menahan pemain.
Thomas Doll dibekingi oleh manajemen Persija dalam melindungi pemain, sehingga pernyataan komitmen yang dimaksud Erick Thohir barangkali lebih baik ditujukan untuk manajemen klub.
Kedua, kehendak PSSI meloloskan TC jangka panjang membuat Liga 1 berlangsung lebih panjang, dengan musim 2023/24 akan berjalan 11 bulan!
Editor | : | Najmul Ula |