BOLANAS.COM - Persik Kediri terhindar dari kekalahan melawan Borneo FC, salto Anderson pada menit akhir membuyarkan mimpi tim tamu.

Persik Kediri membalas aksi Matheus Pato dengan gol brilian Anderson Nascimento pada laga pembuka Liga 1 2023/24.

Persik Kediri mencuri hasil imbang 1-1 dari Borneo FC pada pekan pertama Liga 1 2023/24, Senin (3/7/2023).

Matheus Pato sempat membuat Borneo FC unggul, hanya untuk direspons performa elektrik Persik pada menit akhir, yang berujung gol indah.

Baca Juga: Pekan Pertama Liga 1 2022/2023 - Dua Kutukan Terpatahkan oleh Pelatih Lokal

Persik menyambut musim ini dengan pelatih baru relatif tak dikenal asal Brasil, Marcelo Rospide.

Manajemen Macan Putih memilih melepas Divaldo Alves, pelatih Angola yang berjasa menyelamatkan tim dari ancaman degradasi musim lalu.

Di kubu lawan, Borneo FC meneruskan musim impresif musim lalu dengan tetap mempercayai Peter Huistra.

Klub milik Nabil Husein juga melakukan pergerakan transfer menarik, seperti mendatangkan Adam Alis dan Nadeo Argawinata.

Baca Juga: Persija Pakai 10 Pemain Lokal Plus Matsumura, Pelatih PSM: Ada Pemain Indonesia Lebih Bagus dari Pemain Asing

Jalannya pertandingan pada babak pertama tal mencerminkan perbedaan kualitas kedua tim, terlihat dalam skor sama kuat saat turun minum.

Persik sempat ngegas pada awal babak, diwarnai dua save Nadeo Argawinata yang mencari performa untuk kembali dipanggil timnas Indonesia.

Pesut Etam sebagai tim tamu lebih sering mengancam, terutama melalui Matheus Pato dan Stefano Lilipaly yang semakin padu.

Pato sempat mendapat peluang jarak dekat dalam bola pantulan yang awkward, diikuti shot Win Naing Tun yang diblok bek Persik.

Lilipaly juga sempat mendapatkan peluang satu lawan satu, tetapi diganjal Anderson sebelum menyentuh bola.

BORNEOFC.ID

Winger Borneo FC, Stefano Lilipaly, berduel dengan eks rekan setimnya di Bali United I Made Andhika Wijaya pada laga pekan ke-32 Liga 1 2022/2023.

Kartu kuning untuk bek Persik dikomplain oleh pemain Borneo, yang merasa kartu merah lebih pantas untuk bek asal Brasil.

Pato kemudian sempat mendapatkan peluang menembak yang diakhiri bole menyentuh tiang gawang sebelah luar.

Pada babak kedua, Borneo menguasai permainan sepenuhnya tetapi tak menemukan ruang di pertahanan tuan rumah.

Baca Juga: Prediksi Line Up Persija Vs PSM - Cuma Ada Ryo Matsumura untuk Ladeni Enam Pemain Asing Juku Eja

Persik cuma sesekali memperoleh peluang, termasuk satu potensi penalti yang dirasa wasit bukan pelanggaran.

Striker Flavio Silva terjatuh saat mencoba melewati Nadeo Argawinata, tetapi wasit menilai itu terjadi bukan karena dorongan kiper.

Gol baru tercipta pada menit ke-75, saat Matheus Pato melepaskan flick kepada Lilipaly untuk mendekati gawang lawan.

Lilipaly tak egois dan mengembalikan bola kepada Pato, yang butuh sejumlah deflection untuk membobol Kurniawan Kartika. 0-1.

Melihat performa Lilipaly yang inspiratif pada laga ini, pantas bos Borneo FC Nabil Husain marah pada Shin Tae-yong atas keputusannya menyepelekan sang pemain di FIFA Matchday.

Persik kemudian menyengat pada menit akhir, melalui kemelut tendangan bebas yang diakhiri salto Anderson. 1-1.

Susunan Pemain:

Persik Kediri: 96-Kartika Ajie (PG), 2-Anderson, 6-Bayu Otto, 7-Yusuf Meilana (Kapten), 10-Renan SIlva, 16-Hamra Hehanussa, 20-Lyngbo, 22-Riyatno Abiyoso, 32-Rohit Chand, 54-Supriadi, 77-Flavio Silva

Cadangan: 31-Dikri Yusron (PG), 8-Arthur Irawan, 11-Ady Eko, 17-Fernando Pahabol, 23-Gunawan Dwi Cahyo, 27-Fitra Ridwan, 37-Agil Munawar, 39-Kelly Sroyer, 78-Vava Mario Yagalo, 97-Mohammad Khanafi

Pelatih: Marcelo Ropside

Borneo FC; 25-Nadeo Argawinata (PG), 6-Silverio, 7-Matheus Pato, 12-Hendro Siswanto, 14-Stefano Lilipaly, 15-Leo Guntara, 19-Adam Alis, 24-Diego Michiels (Kapten), 28-Terens Puhiri, 56-Fajar Fathurrahman, 99-Win Naing Tun

Cadangan: 1-Angga Saputra, 4-Leo Lelis, 9-Ahmad Nur Hardianto, 13-Agung Prasetyo, 16-Komang Teguh Trisnanda, 18-Taufany Muslihuddin, 50-Rivaldo Pakpahan, 77-Abdul Rachman, 90-M. Sihran

Pelatih: Pieter Huistra

Baca Juga: 10 Menit Pertama di Barito Putera, Bagus Kahfi Beroleh Apa yang Tak Ia Dapatkan di Belanda dan Yunani