Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong ditunjuk menangani timnas U-23 Indonesia, potensi bentrok dengan pelatih Liga 1 seperti musim lalu.
Penunjukan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas U-23 Indonesia memunculkan potensi api konflik dengan pelatih Liga 1.
Timnas U-23 sebelumnya disebut akan ditangani Indra Sjafri, sedangkan Shin Tae-yong hanya akan melatih timnas senior.
Namun PSSI rupanya tetap mempercayakan timnas U-23 pada Shin Tae-yong, dan Indra Sjafri dipasrahi tugas melatih timnas U-20.
Perkembangan tersebut membuat publik sepak bola Indonesia patut waswas mengenai pertentangan metode Shin Tae-yong dengan klub Liga 1.
Andai Shin Tae-yong cuma melatih timnas senior, potensi konflik bisa diredam lantaran timnas senior cuma punya agenda di FIFA Matchday.
Dengan bertanding di FIFA Matchday, tak akan ada potensi konflik antara timnas dan klub lantaran klub wajib melepas pemain.
Kondisi demikian tak terjadi di timnas U-23, yang memiliki agenda di luar kalender FIFA, yaitu Piala AFF U-23 2023.
Piala AFF U-23 2023 akan dilangsungkan di Thailand pada 17 sampai 26 Agustus mendatang, saat Liga 1 terus bergulir.
Jadwal kompetisi itu bertabrakan, ditambah metode Shin Tae-yong yang menggunakan training camp jangka panjang.
Kemungkinan Shin Tae-yong akan memulai pemusatan latihan pada akhir Juli atau awal Agustus, sehingga klub akan keberatan melepas pemain.
Sebagai contoh, Persija Jakarta besutan Thomas Doll dikenal disiplin dalam menahan pemain agar sesuai regulasi FIFA.
Pada FIFA Matchday bulan Juni, Persija menahan Rizky Ridho dan Witan Sulaeman dan baru melepas mereka mendekati hari dimulainya FIFA Matchday.
Itu belum menghitung riwayat panjang konflik Shin Tae-yong versus Thomas Doll mengenai pemain timnas U-20.
Apabila Shin Tae-yong mengulangi TC jangka panjang untuk Piala AFF U-23 bulan depan, amat mungkin bukan cuma Thomas Doll yang akan berang.
Adapun pihak PSSI telah mengirim ancaman untuk para pelatih yang tak menuruti kemauan Shin Tae-yong.
Ketum PSSI Erick Thohir mengindikasikan ancaman pengusiran bagi pelatih yang tak melepas pemain ke timnas Indonesia.
"Bagaimana para pelatih yang ada di Liga 1 dan Liga 2 harus menandatangani komitmen," ujar Erick dikutip dari Kompas.com.
"Ketika ada pemanggilan tim nasional, sesuai dengan kesepakatan antara PSSI dan Liga, mereka wajib merelease pemain."
"Karena itu harus ada tanda tangan itu sehingga kalau pelatih-pelatih yang tidak punya komitmen untuk masa depan sepak bola Indonesia, hanya mencari nafkah di sini, enggak usah di sini lagi," pungkasnya.
Patut ditunggu bagaimana dinamika hubungan Shin Tae-yong dengan pelatih Liga 1 pada bulan-bulan mendatang.
Editor | : | Najmul Ula |