Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Thomas Doll memiliki pandangan berbeda soal format baru Liga 1, PSM Makassar musim lalu tak akan langsung menjadi juara.
PSSI berpotensi menggagalkan kerja keras tim pemuncak klasemen Liga 1 dengan menerapkan format final four pada musim ini.
Demikian pendapat Thomas Doll, pelatih Persija Jakarta yang berpengalaman melatih level elite Eropa bersama Borussia Dortmund, Ferencvaros, hingga APOEL.
Persija Jakarta saat ini meraih dua poin dalam dua laga, awal yang buruk untuk menyamai torehan musim lalu menjadi runner-up.
Baca Juga: Dua Rival Timnas Mundur, Vietnam Tiru Langkah Indonesia di Asian Games 2022
Jika pada musim lalu Persija dapat merebut titel runner-up hanya dalam 34 pertandingan, musim ini jalan akan lebih berat.
PSSI dan PT LIB memutuskan menambah format baru, yaitu championship series atau final four sesudah musim reguler tuntas.
Empat tim teratas akan bertarung dengan sistem gugur untuk memperebutkan gelar juara pada Mei 2024 mendatang.
Thomas Doll sejatinya menyambut dengan penasaran mengenai format lebih panjang ini.
"Saya pikir ini akan bagus untuk para suporter dan penonton di rumah karena klub yang berada di empat besar akan berkompetisi," tuturnya.
Namun Doll menyimpan kegusaran lantaran format ini akan membuat klub bergantung pada hasil dua pertandingan di akhir musim untuk menjadi juara.
Di Eropa, format ini nyaris tak dikenal lantaran sebuah tim terbaik sudah bisa ditentukan dengan format double round robin.
Menurut Doll, final four akan menggagalkan kerja keras tim pemuncak klasemen sepanjang musim.
"Jadi rasanya kerja keras untuk meraih posisi pertama dari 34 pertandingan jadi sedikit percuma," ujarnya.
"Karena jika mereka sudah mendapatkan posisi pertama berarti mereka layak jadi juara Liga 1."
"Menurut saya hal itu tidak akan menyenangkan bagi klub yang berada di posisi pertama," urainya.
Sebagai contoh, PSM Makassar pada musim lalu unggul 9 poin, 13 poin, dan 18 poin dari tiga tim di bawahnya.
Baca Juga: Persis Solo Melepas, Arkhan Kaka Korbankan Liga 1 Demi TC Jangka Panjang Timnas U-17 Indonesia
Dengan format sekarang, PSM harus mengadu nasib dengan bertanding melawan Borneo FC, lalu menghadapi pemenang antara Persija Jakarta dan Persib Bandung.
Situasi itu terkesan tidak adil, lantaran PSM bisa membuktikan tampil lebih baik dari tiga tim itu (serta seluruh tim Liga 1) di sepanjang musim.
"Kita lihat saja nanti bagaimana format itu akan berjalan," pungkas Doll.
Baca Juga: Dua Rekrutan Spanyol Dikoyak Cedera, Persib Jadi Senasib dengan Persija Soal Jumlah Pemain Asing
Editor | : | Najmul Ula |