Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pratama Arhan terancam tak bermain lagi untuk Tokyo Verdy, lahan bermain menghilang karena tersingkir di Piala Emperor.
Pratama Arhan harus mengais menit tampil di ajang J2 League, setelah Tokyo Verdy tak lagi berpartisipasi di Piala Emperor.
Pelatih Hiroshi Jofuku hanya memainkan Pratama Arhan pada musim ini di ajang Piala Emperor, teranyar pada Rabu (12/7/2023).
Tokyo Verdy menyajikan perlawanan sengit terhadap FC Tokyo, dengan Arhan sebagai pilar di sektor bek kiri.
FC Tokyo yang bermain di kasta tertinggi Liga Jepang menunjukkan permainan lebih baik, terbukti dengan gol Koki Tsukagawa pada babak pertama.
Tim tuan rumah juga memainkan Yuto Nagatomo, bek legendaris timnas Jepang yang pernah merumput di Inter Milan.
Arhan tidak pernah diturunkan di ajang J2 League, tetapi sanggup mempengaruhi permainan selayaknya bek kiri reguler.
Satu lemparannya pada menit ke-14 membuat Yuto Tsunashima hampir mencetak gol, sayang sundulannya hanya membentur tiang gawang.
Tokyo Verdy baru menyamakan kedudukan pada menit ke-70, melalui Ryosuke Shirai menyambut sebuah sepak pojok.
Arhan terus berkontribusi bagi timnya, terutama melalui bola mati saat ia dipercaya sebagai eksekutor.
Tokyo Verdy sanggup menahan FC Tokyo dengan skor 1-1 hingga perpanjangan waktu, dan laga harus diselesaikan dengan adu penalti.
Sayangnya Arhan tak bisa berpartisipasi hingga babak ini, lantaran ditarik keluar pada menit ke-110 akibat cedera.
FC Tokyo yang didukung ribuan suporter pun sanggup mengamankan tiket babak keempat Piala Emperor dengan skor 9-8 saat tos-tosan.
Tokyo Verdy pun tersingkir, dan hanya akan bermain di J2 league hingga musim berakhir.
Itu berarti Arhan harus bersaing dengan bek kiri utama untuk berlaga di ajang lebih penting itu.
Kabar buruk bagi fans Indonesia, pelatih Hiroshi Jofuku tak boleh bermain-main di ajang liga, jika melihat klasemen.
Verdy sedang bersaing ketat di posisi runner-up dengan 44 poin, hanya unggul tiga poin dari peringkat tujuh!
Persaingan seketat itu akan membuat pelatih berpikir dua kali untuk memainkan bek sehijau Arhan.
Buktinya, pelatih yang sama hanya memainkan Arhan satu kali di ajang liga sejak bek kiri timnas Indonesia tiba pada musim lalu.
Jika sudah begitu, timnas Indonesia akan mengalami kerugian lantaran bek lokal terbaiknya kekurangan menit main di level klub.
Baca Juga: PSSI Tutup Mata atas Kerusuhan Final SEA Games 2023, AFC Hukum Pemain & Staf Timnas U-23 Indonesia
Editor | : | Najmul Ula |