Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bagus Kahfi mencatatkan tiga penampilan beruntun di Eropa, melebihi capaian 2,5 tahun di Belanda dan Yunani.
Bagus Kahfi berada di jalur yang tepat untuk mengembalikan performa terbaiknya, seturut statistik menjanjikan di Barito Putera.
Bagus memutuskan kembali ke Indonesia setelah petualangan kurang memuaskan selama 2,5 tahun di sepak bola Eropa.
Selepas melanglang buana di Jong FC Utrecht dan Asteras Tripolis, striker berusia 21 tahun itu kembali ke pelukan Barito Putera di Liga 1.
Hasil merantau Bagus di benua biru terhitung mengecewakan jika dibandingkan Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman.
Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman sempat menikmati menjadi pilihan reguler di Eropa, tetapi tidak dengan Bagus.
Penyerang kribo itu tercatat cuma pernah bermain dua kali untuk Jong FC Utrecht di kasta dua Liga Belanda!
Selebihnya, Bagus menghabiskan waktu di ruang perawatan, mendekam di bench, atau tak dilibatkan dalam pertandingan sama sekali.
Tak heran jika sang bocah Magelang ingin pulang kampung untuk melampiaskan hasratnya bertanding.
"Singkat cerita kembali ke Barito, sebenarnya Bagas (Kaffa) mengajak kembali saya bergabung karena melihat saya jarang dapat menit bermain," ujar Bagus dikutip dari Kompas.com (1/6/2023).
"Sebenarnya saya belum puas untuk pulang ke Indonesia."
"Cuma kan kembali lagi, saya ingin bermain bola, saya tidak mau membuang-buang waktu di umur saya sekarang ini," jelasnya.
Liga 1 sudah berjalan tiga pekan, Bagus tampak menuai hasil yang diinginkan.
Pelatih Rahmad Darmawan selalu memberi kepercayaan sebagai pengganti pada tiga laga.
Ia tercatat selalu bermain pada menit 70-an melawan Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, dan PSS Sleman.
Jika dijumlah, menit bermain Bagus selama tiga laga di Liga 1 (37 menit), sudah jauh melebihi perolehan di Jong FC Utrecht (7 menit).
Baca Juga: Bukan Maciej Gajos, Ini Pemain Asing Tambahan untuk Persija Guna Temani Simic-Matsumura
Publik Indonesia kini tinggal menunggu Coach RD untuk memberi kesempatan sebagai starter.
Jika ia bisa mengkombinasikan menit bermain dengan kontribusi gol, jalannya menjadi striker utama timnas Indonesia akan terbuka lebar.
Editor | : | Najmul Ula |