Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Profil Pemilik Klub Persija Jakarta, Nama Tersembunyi yang Punya Jaringan Multiklub Seperti Todd Boehly

Najmul Ula - Senin, 24 Juli 2023 | 15:12 WIB
Skuat Persija Jakarta (skuad Persija Jakarta) sedang berfoto bersama jelang bertanding dalam laga pekan pertama Liga 1 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023) malam.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Skuat Persija Jakarta (skuad Persija Jakarta) sedang berfoto bersama jelang bertanding dalam laga pekan pertama Liga 1 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023) malam.

BOLANAS.COM - Pemilik klub Persija Jakarta memiliki klub lain di luar negeri, nama tersembunyi yang jarang dikenal The Jakmania.

Todd Boehly di Chelsea boleh dikatakan sebagai pemilik klub paling tenar saat ini, dan Persija Jakarta boleh jadi memiliki pemilik bertipikal sama.

Todd Boehly membeli Chelsea dari Roman Abramovic pada 2022, dan kini menambah satu klub di Prancis dalam daftar kepemilikannya.

Satu tahun setelah mencaplok Chelsea, Todd Boehly mengakuisisi klub Ligue 1 Prancis, Strasbourg.

Baca Juga: Baru Empat Pekan Liga 1, Dua Pelatih Mundur dengan Alasan yang Sama

Pola kepemilikan multiklub tersebut memang jamak terjadi di Eropa dalam dekade belakangan.

Sebagai contoh, grup Red Bull memiliki sejumlah klub di dunia, dengan ujung tombak RB Salzburg dan RB Leipzig.

Manchester City juga memiliki entitas City Football Group, yang dianggap sebagai pemilik klub terbanyak di dunia dengan 12 klub.

Adapun di Indonesia, pemilik Persija Jakarta yaitu Nirwan Bakrie bisa dikatakan sebagai versi mini Todd Boehly.

Baca Juga: Blunder Manajemen Persija Langsung Terasa, Thomas Doll Kesal Cuma 3 Pemain Asing Tak Kuasa Ladeni Persita

Nama Nirwan Bakrie sejatinya tak pernah disebut secara terbuka sebagai pemilik Persija.

Namun investigasi Tirto.id pada 2019 menunjukkan "malaikat" Bakrie tak malu-malu lagi muncul di klub Macan Kemayoran.

Petunjuk lain justru datang dari klub Australia, yaitu Brisbane Roar.

Brisbane Roar dimiliki 100 persen oleh Bakrie Group sejak 2012, atau 11 tahun silam.

Dalam beberapa kesempatan, muncul indikasi Persija merupakan "saudara tua" Brisbane Roar.

Sudirman dan Rayhan Hannan akan menjalani
BolaNas.com
Sudirman dan Rayhan Hannan akan menjalani

Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan legenda Liverpool yang pernah menangani Brisbane Roar, Robbie Fowler.

Fowler mengungkap pernah diminta menangani klub Indonesia, klub yang dimiliki oleh bosnya di Brisbane Roar.

"Ketika Anda menjadi pelatih di sebuah klub dengan atasan yang memiliki dua klub, salah satu klub itu berada di Indonesia," ujar Fowler kepada The World Game (30/8/2020).

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Deja Vu Pembantaian Musim Lalu, Persib Tanpa Luis Milla Digulung PSM Makassar

"Dan dia berkata 'Kami ingin kamu pergi ke sana,' maka harus diadakan pembicaraan (untuk memutuskan hal itu)," lanjutnya.

"Saya bilang ke mereka bahwa saya perlu pergi untuk memikirkannya, tapi akhirnya itu seperti atasan Anda berkata bahwa kamu berpindah kantor," jelasnya.

Indikasi lain yaitu seringnya Persija menjalin kerja sama dengan Brisbane Roar, seperti Sudirman dan Rayhan Hannan yang menjalani masa peminjaman di klub A-League itu.

Teranyar, CEO dan Chairman Brisbane Roar Chris Fong dipanggil ke Jakarta oleh Bakrie Group untuk memimpin "proyek baru" di Asia.

Meski tak pernah diakui secara terbuka, Persija tak bisa menyangkal kedekatan Brisbane Roar berkat andil Bakrie Group.

Baca Juga: Curhat Thomas Doll Satu Permintaannya Tak Bisa Diwujudkan Manajemen Persija Jakarta

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Sumber : tirto.id,theworldgame.sbs.com.au
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.