Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Kesempatan Muhammad Ferarri bermain di Eropa bisa dipastikan pupus setelah memutuskan ikut pendidikan kepolisian dan meninggalkan Persija Jakarta.
Muhammad Ferarri beserta beberapa pemain muda Indonesia tengah menjadi perbincangan karena rela meninggalkan kariernya di sepak bola.
Ferarri beserta delapan pemain timnas lainnya mengikuti pendidikan kepolisian yang kemungkinan berlangsung lima hingga enam bulan.
Itu artinya, mereka akan absen dari klubnya yang tengah bertanding di Liga 1 2023/2024.
Baca Juga: Tak Ada di Eropa, Thomas Doll Merasa Aneh Fenomena Pemain Indonesia Berbondong-bondong Jadi Polisi
Berikut sembilan pemain yang mengikuti akademi kepolisian: Kakang Rudianto, Dimas Juliano Pamungkas, Muhammad Faiz Maulana, Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Daffa Fasya Sumawijaya, Rabbani Tasnim Siddiq, Muhammad Ferarri, dan Ananda Raehan.
Padahal Ferarri sempat digadang-gadang bakal merumput di Eropa.
Pasalnya, beberapa pihak menilai kualitas bek asal Jakarta itu layak untuk abroad.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ondrej Kudela, rekan duet Ferarri di Persija.
Baca Juga: Persiapan Hadapi Indonesia, Timnas Vietnam Uji Nyali Lawan Korea Selatan di FIFA Matchday Oktober
"Saya sering sendirian di pertahanan, tetapi saya punya rekan pesepakbola muda yang hebat," kata Kudela dalam wawancara di channel Youtube VyridaFootball.
"Saya tidak ingin mengatakan ini pada awalnya, tetapi saya pasti tidak akan takut untuk membawanya ke Ceko," ucapnya menambahkan.
Kemampuan Ferarri mengingatkannya pada pemain timnas Ceko.
"Seorang pemain muda, 20 tahun, mengingatkan saya pada David Zima. Dia dipanggil ke tim nasional untuk pertama kalinya," tutur Kudela.
Baca Juga: Prediksi Liga 1 - Belum Ada Bojan Hodak, Persib Masih Akan Mengecewakan di Kandang Persik?
"Dia memiliki masa depan yang bagus, dia bisa tumbuh menjadi kepribadian yang baik," imbuhnya.
Kudy menilai Ferarri memiliki paket lengkap untuk bermain di Eropa.
"Jika pelatih Slavia (Praha) mau, dia pasti bisa menelepon dan saya bisa merekomendasikan pemain ini ke Eropa," ucap Kudela.
"Tentu saja dia berbeda negara dan mentalitas, dia masih muda, tetapi saya pikir dia memiliki semua prasyarat untuk sukses bermain sepakbola di Eropa bersama klub besar," pungkasnya.
Sayangnya kini peluang Ferarri bermain di Eropa hampir dipastikan pupus.
Keputusan Ferarri bergabung dengan institusi kepolisian membuatnya sulit meninggalkan Indonesia.
Selain bermain untuk tim, Ferarri juga akan mengemban amanah di kepolisian.
Hal tersebut sudah terjadi pada pemain-pemain Indonesia yang juga menjadi polisi seperti Indra Kahfi, Hargianto, hingga Dendy Sulistyawan.
Pelatih Persija, Thomas Doll, pun mengaku kecewa dengan keputusan pemainnya tersebut.
"Waktu pertama kali mendengar keputusan Ferarri ini mungkin saya sangat kecewa," kata Thomas Doll.
Namun, pelatuh asal Jerman itu bisa memaklumi keputusan Ferarri demi masa depannya.
"Tetapi mereka pemain muda pasti memikirkan masa depannya dan semua orang punya kehidupan pribadi masing-masing," tutupnya.
Ferarri kemungkinan harus absen dalam beberapa laga Persija di Liga 1 2023/2024.
Thomas Doll harus memutar otak menambal pertahanan karena Hansamu Yama Pranata juga tengah dibekap cedera.
Editor | : | Nungki Nugroho |