Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Uston Nawawi Kompeten Gantikan Aji Santoso Tapi Tak Bisa Diangkat Pelatih Tetap, Persebaya Sebut PSSI 'Kacau'

Najmul Ula - Selasa, 15 Agustus 2023 | 16:26 WIB
Pelatih sementara Persebaya Surabaya, Uston Nawawi, sedang memantau para pemainnya saat berlaga di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/8/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih sementara Persebaya Surabaya, Uston Nawawi, sedang memantau para pemainnya saat berlaga di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/8/2023).

BOLANAS.COM - Persebaya Surabaya mengeluhkan ada yang kacau di tubuh PSSI, berkaitan dengan status Uston Nawawi sebagai pelatih di Liga 1.

Uston Nawawi yang sedang menciptakan keajaiban di Persebaya Surabaya, terancam harus berhenti karena situasi di tubuh PSSI.

Uston Nawawi merupakan caretaker Persebaya Surabaya usai pemecatan Aji Santoso, dan sanggup menyapu bersih dua pertandingan.

Di tangan Uston, Persebaya yang tadinya terjerumus ke zona degradasi, kini dapat menyapu bersih dua laga melawan Bhayangkara FC dan Persita Tangerang.

Baca Juga: Liga Champions Asia - Misi Sulit Bali United, Teco Bikin Pernyataan Berkelas yang Bisa Buat Kangen The Jakmania

Pelatih berusia 45 tahun itu sejatinya hanya melakukan perubahan kecil di skuat Persebaya.

Aji Santoso rutin merotasi gelandang lokal di jajaran starter, tetapi Uston memunculkan Andre Oktaviansyah sebagai andalan.

Dilihat dari hasil 2-1 atas Bhayangkara FC dan 1-0 atas Persita, perubahan kecil Uston tersebut dapat mengubah nasib Bajul Ijo.

Dengan kata lain, Uston yang berselisih tujuh tahun dari Aji Santoso, dapat dikatakan kompeten menggantikan seniornya.

Baca Juga: Percobaan Pertama Gagal, Pelatih Tokyo Verdy Tak Mau Ulangi Kesalahan Mainkan Pratama Arhan

Sayangnya, tren positif bersama Uston terancam disudahi, lantaran sang caretaker belum memiliki lisensi yang memenuhi syarat.

Uston saat ini mengantongi lisensi AFC A, dan sejatinya sudah mengikuti kursus Lisensi AFC Pro sebagai syarat melatih di Liga 1.

Namun PSSI memundurkan jadwal penerimaan lisensi, sehingga Uston belum juga mendapatkan lisensi tersebut.

Keresahan itu diungkapkan manajer Persebaya yang terkenal vokal, Yahya Alkatiri.

"Harusnya kan lisensi Coach Uston turunnya September, tapi ini akhirnya PSSI mengubah lagi jadwal memperolehnya," ucap Yahya dikutip dari BolaSport.com.

Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri, saat ditemui di Stadion PTIK, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023) sore.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri, saat ditemui di Stadion PTIK, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023) sore.

"Ini memang cobaan kita, kan kalo mau bagus seharusnya semua jelas ya."

"Yang harusnya selesai Juli-September, dimundurkan sampai tidak tahu itu bulan September atau Desember."

Lebih jauh, Yahya Alkatiri menuding terdapat situasi "kacau" di tubuh PSSI.

Baca Juga: Piala AFF U-23 2023 - Enaknya Gali Freitas, Fokus untuk PSIS Tanpa Diganggu Federasi yang Posesif

"PSSI harusnya kan salah satu yang membuat organisasi itu baik atau tidak adalah perencanaan," tutur Yahya.

"Berarti ini ada perencanaan yang kacau di tubuh PSSI, kalau menurut saya itu," tandasnya.

Buntut dari situasi itu, Persebaya tampak harus mendatangkan pelatih anyar berlisensi AFC Pro untuk menangani tim secara permanen.

Bonek pun bisa berharap tim kesayangannya akan ditangani pelatih lokal atau pelatih asing anyar dalam waktu dekat.

Baca Juga: Luis Milla Bawa Segambreng Asisten, Bojan Hodak Cukup Panggil Satu Sekondan untuk Selamatkan Persib

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.