Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Riko Simanjuntak dan Bernardo Tavares punya bukti teranyar wasit Liga 1 tidak profesional, PSSI belum berhasil membenahi korps pengadil.
Wasit mendapat sorotan negatif pada pekan terbaru Liga 1 2023/24, terutama melihat komplain Persija Jakarta dan PSM Makassar.
Persija Jakarta merasa dirugikan keputusan wasit saat ditahan Bali United dengan skor 1-1 pada Minggu (24/9/2023).
24 jam berselang, PSM Makassar juga mengutuk kepemimpinan wasit saat ditekuk Borneo FC dengan skor 0-1.
Dua pelatih yang dirugikan, Thomas Doll dan Bernardo Tavares, menggunakan konferensi pers sebagai ajang mengkritik wasit.
Bernardo Tavares yang dikenal ceplas-ceplos menghujani wasit Ginanjar Rahman Latief dengan protes di sepanjang pertandingan.
PSM memang dikenai penalti kontroversial pada akhir pertandingan, saat Dzaky Asraf menaruh kaki kepada M Sihran.
Wasit menunjuk titik putih, yang dieksekusi dengan baik oleh Leo Lelis, tetapi M Sihran kemudian mengaku diving kepada Tavares.
Pada jumpa pers pascapertandingan, pelatih asal Portugal itu mengungkap temuan mencengangkan soal peralatan wasit.
Baca Juga: Dunia Memang Sempit, Elkan Baggott Berpeluang Jegal Musuh Lama Evan Dimas di Carabao Cup
"Pada saat pertandingan tadi perangkat keempat wasit saya sempat berbicara kepada dia, saya sampaikan bantu wasit utama di lapangan," ucap Tavares.
"Dia bilang, 'Headset saya tidak berfungsi untuk menyampaikan sesuatu ke dalam lapangan'."
"Alasan macam apa ini, apakah mereka (perangkat pertandingan) melakukan pekerjaannya?" tukas Tavares.
Kelalaian wasit di lapangan boleh saja ditoleransi, tetapi ketidaksiapan peranti komunikasi bisa dianggap sebagai kesalahan fatal.
Di Premier League, jamak ditemukan wasit menghentikan pertandingan untuk sekadar memperbaiki atau mengganti peranti komunikasi.
Pada laga Borneo vs PSM tersebut, wasit Ginanjar dan ofisial keempat Irfan Wahyu membiarkan peralatan tersebut tidak berfungsi, tanpa berusaha memperbaiki.
Contoh lain kontroversi wasit lainnya terjadi pada laga Persija kontra Bali United di Stadion Patriot Candrabhaga.
Pelatih Persija Thomas Doll sampai mencetak tangkapan gambar Witan Sulaeman yang dilanggar di dalam kotak, lalu melemparnya di ruang jumpa pers.
Baca Juga: Tiga Musim Asnawi Mangkualam Tak Sanggup Tembus K-League 1, Tiba-tiba Disalip Pratama Arhan!
Riko Simanjuntak kemudian mengungkap sesuatu yang lebih penting, yaitu minimnya koordinasi wasit utama Aidil Azmi dan ofisial keempat Asep Yandis.
Winger kawakan tersebut memprotes wasit yang hanya memberikan tambahan waktu lima menit, padahal Bali United mengulur waktu sangat lama.
"Setelah pertandingan saya tanya ke wasit tunggu 'Bagaimana ini?'," ungkap Riko.
"(Asisten wasit menjawab) 'Saya sudah koordinasi ke wasit bahwa ini mustahil lima menit,' tapi wasit tetap (memberi lima menit)."
"Jadi wasit saja tidak sejalan," tegas Riko.
IFAB telah memerintahkan penghitungan waktu yang terbuang secara lebih cermat dalam pertandingan, yang hasilnya terlihat di Piala Dunia 2022 dan Premier League musim ini.
Di Liga 1, wasit utama Aidil Azmi terungkap mengabaikan saran ofisial keempat Asep Yandis untuk memberikan tambahan waktu lebih lama.
Dengan dua realita di atas, PSSI memiliki tugas sangat berat untuk memperbaiki kualitas wasit Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan - Ramadhan Sananta Jadi Tumpuan Garuda Muda
Editor | : | Najmul Ula |