Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Thomas Doll menghadapi situasi begitu mudahnya pemain muda dicomot timnas Indonesia, klub tak bisa memakai para wonderkid.
Thomas Doll menemukan fenomena yang tak ditemui di belahan dunia lain, yaitu pemain muda lebih sering membela timnas Indonesia ketimbang klub.
Doll sedang memasuki musim kedua melatih Persija Jakarta, fase karier yang membuatnya rutin menjadi perbincangan akibat kata-kata pedasnya.
Performa Persija di tangan Doll tergolong menawan, yaitu menjadi runner-up Liga 1 2022/23 di bawah PSM Makassar.
Musim ini, Persija tak bisa melanjutkan momentum lantaran manajemen gagal mendatangkan striker asing kompeten (maaf, Marko Simic).
Liga 1 2023/24 sudah berjalan 14 pekan, Macan Kemayoran tertahan di peringkat sembilan dengan hanya 19 poin.
Dalam perjalanan 1,5 tahun di Indonesia, Thomas Doll dikenal sebagai pelatih yang tak sungkan memberi tempat pada pemain muda.
Sejak musim lalu, para pemain seperti Muhammad Ferarri, Ilham Rio Fahmi, Alfriyanto Nico, Dony Tri Pamungkas, hingga yang teranyar Rayhan Hannan bisa mencicipi atmosfer Liga 1.
Sayangnya keseriusan Doll menempa pemain muda itu justru berbuah "blunder" bagi Persija, yaitu para pemain tersebut dicomot timnas dengan durasi lama.
Baca Juga: Satu Pemain Diganjar Kartu Merah, Juru Taktik Persebaya Masih Punya Opsi Lain Kontra Persib
Editor | : | Najmul Ula |