Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelajaran dari Leg Pertama, Shin Tae-yong Harus Serahkan Lini Tengah pada Sandy Walsh-Ricky Kambuaya

Najmul Ula - Sabtu, 14 Oktober 2023 | 04:30 WIB
Ricky Kambuaya (kiri) sedang menguasai bola saat bertanding dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Indonesia versus timnas Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ricky Kambuaya (kiri) sedang menguasai bola saat bertanding dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Indonesia versus timnas Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

BOLANAS.COM - Leg pertama melawan Brunei mengajarkan duet Sandy Walsh-Marc Klok bukan opsi terbaik, ada Ricky Kambuaya yang menjadikan lini tengah lebih ganas.

Shin Tae-yong harus mengakui keputusan keliru mengenai pasangan lini tengah pada babak pertama timnas Indonesia kontra Brunei Darussalam.

Timnas Indonesia sanggup membantai Brunei Darussalam dengan skor 6-0 pada leg pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (12/10/2023).

Namun skor telak tersebut harus diawali babak pertama yang membosankan, saat Indonesia hanya mencetak dua gol pada 12 menit awal.

Perubahan langsung dilakukan saat turun minum, yaitu memasukkan dua pemain lebih mobile, Witan Sulaeman dan Ricky Kambuaya.

Mereka menggantikan dua pemain yang bermain buruk pada babak pertama, yaitu Dendy Sulistyawan dan Marc Klok.

Sebagai catatan, Shin Tae-yong memainkan formasi 4-2-4 asimetris dengan dua gelandang menopang empat penyerang plus Pratama Arhan.

Dua gelandang pada 45 menit awal, Sandy Walsh dan Marc Klok, tak menawarkan fantasi untuk membongkar parkis bus Brunei.

Sandy dan Klok juga sejatinya lebih cocok berperan sebagai gelandang bertahan, sehingga keduanya seakan bertabrakan peran di lapangan.

Baca Juga: Tiru Metode Shin Tae-yong, Mano Polking Justru Bikin Thailand Dibantai Tim Lemah Eropa

Shin Tae-yong menyadari itu, lalu memasukkan Ricky Kambuaya yang lebih bisa dribel ketimbang Klok.

Kepergian Klok membuat Sandy menjadi gelandang murni yang tidak terganggu pemain setipe, sehingga bisa leluasa membagi bola.

Demikian pula, Kambuaya bisa memberikan gerakan-gerakan eksplosif baik berupa dribel maupun umpan vertikal.

Sandy berkontribusi memenangi penalti untuk gol ketiga, yang dieksekusi Ramadhan Sananta.

Kambuaya kemudian melepas tembakan keras yang bola rebound-nya disambar Sananta menjadi gol keempat.

"Saya profesional di posisi ini, saya di tim junior juga pernah di posisi itu (gelandang)," ujar Sandy yang sejatinya berposisi bek kanan.

"Oleh sebab itu, saya percaya diri dipasang di posisi ini."

"Ricky juga sangat baik, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih," sanjung Shin Tae-yong soal pengaruh instan Kambuaya.

Baca Juga: Performa Kontras Indonesia di Babak I dan II: Sandy Walsh Terbebaskan, Ricky Kambuaya > Marc Klok

"Karena dia permainannya sangat baik sehingga bisa mengubah suasana permainan."

Dengan segala hormat pada Marc Klok dan Arkhan Fikri, Indonesia pekan ini memiliki dua gelandang dengan performa lebih baik. 

Dengan performa top dan kontribusi nyata, Sandy dan Kambuaya seharusnya menjadi starter pada leg kedua.

Baca Juga: Ada Untungnya Sandy Walsh Jadi Gelandang, Si 'Grasak-grusuk' Asnawi Mangkulam Batal Tersingkir

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.