Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lima Laga Josep Gombau Latih Persebaya, Rapornya Malah Lebih Jelek dari Uston Nawawi

Najmul Ula - Sabtu, 21 Oktober 2023 | 15:15 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya, Josep Gombau Balague, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, Sabtu (30/9/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih Persebaya Surabaya, Josep Gombau Balague, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, Sabtu (30/9/2023).

BOLANAS.COM - Josep Gombau malah membawa Persebaya Surabaya mundur di klasemen, rapor jauh lebih buruk ketimbang Uston Nawawi.

Josep Gombau sejauh ini belum mengubah Persebaya Surabaya menjadi tim yang ditakuti di Liga 1 2023/24.

Dengan segala reputasi menterengnya, Gombau justru terlihat kesulitan mempertahankan Persebaya di papan atas Liga 1.

Teranyar, Bajul Ijo bertekuk lutut di hadapan Bali United dengan skor 1-3 pada pekan ke-16 Liga 1, Jumat (20/10/2023).

Hasil tersebut membuat Persebaya tertahan di peringkat ke-8 dengan 22 poin, terancam tertinggal dari klub di atasnya dan disusul klub di bawahnya yang menyimpan satu laga.

Gombau sendiri memiliki CV berkilau sebelum menerima pinangan klub kebanggaan warga Surabaya.

Ia pernah melatih dua klub raksasa Australia, Adelaide United dan Western Sydney Wandereres.

Sosok berusia 47 tahun itu juga pernah menjadi asisten untuk Ange Postecoglou semasa melatih timnas Australia pada 2017.

Manajemen Persebaya menunjuk Gombau untuk menjadi pengganti tetap Aji Santoso, lantaran caretaker Uston Nawawi belum memiliki lisensi AFC Pro.

Baca Juga: Badai Inggris Batalkan Laga Ipswich Town, Kabar Buruk yang Berdampak Bagus bagi Elkan Baggott

Namun melihat jumlah pertandingan yang sama antara Gombau dan Uston Nawawi, terlihat sang entrenador asal Catalan justru kalah mengilap.

Sama-sama menangani lima pertandingan, Gombau justru meraih hasil lebih buruk ketimbang Uston.

Uston Nawawi membawa Persebaya meraih empat kemenangan dan satu imbang selama menangani sementara pada Agustus-September.

Empat kemenangan itu diraih melawan Bhayangkara FC, Persita, PSM, dan Borneo FC, sedangkan hasil imbang didapat dari PSS.

Berkat tangan dingin Uston, Persebaya yang tadinya menyentuh zona degradasi pada laga terakhir Aji Santoso, sempat menyentuh enam besar pada pekan ke-11.

Gombau diharapkan meneruskan momentum positif tersebut, untuk membawa Persebaya mendekati zona championship.

Nyatanya yang terjadi adalah sebaliknya, lantaran Persebaya justru mundur selama lima laga berikutnya.

Dalam lima laga di tangan Gombau, Persebaya hanya meraup satu kali menang dan imbang, serta tiga kali kalah.

Baca Juga: Tekad Pelatih Arema FC Usai Dibantai PSM Makassar, Bakal Balas di Laga Kandang

Memang perlu diberi konteks, tiga kekalahan itu didapat dari tim yang sedang menanjak, yaitu Madura United, Persib Bandung, dan Bali United.

Satu kemenangan diperoleh melawan Arema FC, adapun imbang dibawa pulang dengan 10 pemain usai kartu merah Arief Catur saat bersua Dewa United.

Gombau tak beruntung dengan jadwal pertandingan berat yang dihadapinya pada bulan pertama di Surabaya.

Namun sebagai pelatih asing dengan CV mengilap, ia seharusnya bisa membawa Persebaya bersaing lebih ketat di papan atas.

Baca Juga: Jet Lag dan Cedera Lama Sembuh, KMSK Deinze Terpaksa Lanjutkan Hidup Tanpa Marselino Ferdinan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.