Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Witan Sulaeman menampilkan performa terbaik di pulau kelahiran, mencetak dua gol saat Persija membekuk PSM.
Witan Sulaeman menunggu hingga kepulangan ke "literally" kampung halaman untuk pamer skill yang membuatnya dijuluki Baby Shark.
Pemain berusia 22 tahun itu sejatinya sudah pulang kampung saat memutuskan hijrah dari AS Trencin menuju Persija Jakarta.
Namun, kepindahan Persija Jakarta tak langsung membuahkan performa trengginas seperti saat ia berusia remaja.
Hampir satu kalender dihabiskan Witan dengan bayang-bayang kemerosotan performa, justru setelah menimba ilmu dari Eropa.
Pada paruh akhir musim lalu, Witan kentara belum beradaptasi dengan tempo sepak bola Liga 1.
Ia tak pernah bisa bermain 90 menit, berulang kali melakukan blunder, dan juga mulai dikritik saat membela timnas Indonesia.
Witan kemudian menikmati masa pramusim pertama bersama Thomas Doll menyambut Liga 1 2023/24.
Meski begitu pramusim bukan berarti jaminan sukses, mengingat Thomas Doll belum tahu posisi terbaik Witan di timnya.
Baca Juga: Duet Ryo-Witan Tiba-tiba Gacor, Thomas Doll Kini Bisa Nyaman Singkirkan Marko Simic
Witan memang sempat mencetak empat assist dalam enam pekan pertama musim ini, tetapi peran sebagai wingback kiri jelas bukan posisi terbaiknya.
Malang bagi Witan, performa Persija terus memburuk, cuma meraih satu kemenangan dalam 11 laga, dan ia lebih banyak berperan sebagai pengganti.
Baru pada pekan ke-18 melawan PSM Makassar, Jumat (3/11/2023) malam, Witan seolah terlahir kembali.
Thomas Doll menanggalkan Marko Simic setelah dua kekalahan beruntun, dan Riko Simanjuntak juga tak lagi dipilih untuk menemani Ryo Matsumura.
Pemain Jepang itu punya rekan duet baru di lini depan, yaitu Witan.
Sebagai catatan, Witan terlahir di Palu, kota yang hanya berjarak satu provinsi dari lokasi pertandingan di Parepare, Sulawesi Selatan.
Tampil di pulau kelahirannya, Witan menunjukkan ia masih mempunyai eksplosivitas seperti saat ia belia.
Gol pertama Witan dicetak dari kecepatan berpikir dalam umpan satu-dua dengan Matsumura, yang diakhiri shooting keras.
Baca Juga: Tahun Depan Shin Tae-yong Makin Punya Banyak Opsi, Timnas Indonesia Dibanjiri Naturalisasi
Gol kedua dilesakkan dengan kontrol manis melewati kiper, yang tidak diakhiri finishing ngawur seperti melawan Thailand, melainkan tendangan percaya diri yang merobek jala PSM.
"Kami punya Witan yang tampil fantastis, dia mencetak dua gol yang sangat penting karena dia tidak selalu menghuni tim inti," tutur Doll.
"Penampilan itu adalah reaksi fantastis dari dia," sanjung sang pelatih.
Jika Witan meneruskan performa semacam ini, The Jakmania bakal menyanjungnya sebagai penyelamat dalam musim yang dihantui krisis striker.
Editor | : | Najmul Ula |