Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Jordi Amat tak diuji musuh berkualitas di Johor Darul Takzim, rentan blunder kala membela timnas Indonesia.
Dominasi JDT di sepak bola Malaysia membuat para bek tengahnya tak cukup teruji dalam hal kemampuan bertahan.
Klub berjuluk The Southern Tigers kini duduk di peringkat pertama Liga Super Malaysia dengan 70 poin, unggul 15 poin dari peringkat dua.
Jordi Amat pun mempersembahkan titel ke-10 Liga Super Malaysia bagi JDT, yang diraih secara beruntun.
Pada Selasa (28/11/2023) sore, mereka akan bertandang ke Kawasaki Frontale dalam lanjutan Grup I Liga Champions Asia.
Lawatan ke klub Jepang tersebut menjadi salah satu dari sedikit momen Jordi bakal mendapatkan musuh sepadan (atau lebih baik).
Selama 1,5 musim bermain di negeri jiran, Jordi praktis tak memperoleh perlawanan berarti dari para penyerang Malaysia.
Dominasi mutlak JDT di setiap pertandingan membuat para bek tengahnya lebih banyak menguasai bola, ketimbang menghentikan pemain lawan.
Dalam situasi demikian, atribut defending para bek jarang digunakan, dan lebih sering memakai atribut ball-distribution.
Timnas Indonesia telah merasakan dampak buruk dari situasi tersebut, terlihat dari blunder Jordi saat melawan Filipina.
Sebelum membahas kesalahan tersebut, bek naturalisasi asal Spanyol itu juga melakukan hal yang sama saat melawan Argentina.
Saat itu, ia tercuri oleh penyerang Argentina yang menekan di dekat kotak penalti dan berujung Ernando Ari hampir terbobol.
Ia tampak tak terbiasa mendapat pressing di daerah sendiri, karena sangat jarang klub Malaysia berani melakukan hal itu melawan JDT.
Saat melawan Filipina, Jordi melakukan kesalahan saat diminta menerima bola di lini tengah setelah merangsek dari posnya.
Bola dari Ricky Kambuaya diterima dalam posisi membelakangi gawang lawan dan ditekan tiga pemain Filipina.
Jordi yang terbiasa bermain nyaman di level klub, kini menghadapi perlawanan lebih sepadan di level internasional.
Shin Tae-yong tampak menyadari kegunaan terbesar Jordi di tim adalah membagi bola di lini tengah, sesuatu yang membuat lini belakang mudah bolong.
Oleh sebab itu, kehadiran Jay Idzes atau Justin Hubner menjadi penting untuk menambah kualitas defensif tim Garuda.
Jay Idzes dan Justin Hubner masih merumput di Eropa, sehingga kemampuan bertahannya masih relevan dengan kebutuhan saat ini.
Agenda menghadapi tim kuat semacam Irak dan Jepang membuat kebutuhan akan bek berkualitas tak bisa ditawar lagi.
Baca Juga: Potensi Derbi Indonesia di K-League 2 Musim Depan, Klub Peminat Pratama Arhan di Ambang Degradasi
Editor | : | Najmul Ula |