Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Persebaya Surabaya melakoni laga "play-off" degradasi melawan Persis Solo, Leonardo Medina di ujung tanduk.
Melihat klasemen sementara Liga 1 2023/24, terdapat dua tim yang berada tepat di atas zona degradasi karena jumlah laga sedikit.
Dua klub tersebut yaitu Persebaya Surabaya dan Persis Solo, klub tradisional Indonesia yang berada di sisi klasemen yang salah.
Persebaya dan Persis sama-sama melakoni 24 poin, berjarak tiga poin dari tim terakhir di zona merah Arema FC.
Bajul Ijo dan Laskar Sambernyawa memiliki alasan tersendiri mengapa terperosok sejauh itu di klasemen.
Alasan tersebut yaitu penundaan pertandingan yang membuat mereka hanya bermain 20 pertandingan, saat tim pesaing sudah mencapai 22.
Suporter kedua tim semestinya memahami bahwa posisi klub kesayangan mereka adalah palsu, karena tak mencerminkan jumlah laga yang sama.
Andai Persebaya atau Persis menyapu bersih dua laga tunda tersebut, dua klub era Perserikatan itu bisa menembus top-half.
Langkah menuju papan atas tersebut bisa dimulai dengan big match yang mempertemukan keduanya pada Rabu (13/12/2023).
Persebaya menjamu Persis dalam keadaan membutuhkan tiga poin, begitu pula sebaliknya.
Manajemen Bajul Ijo sudah mengganti nakhoda hingga dua kali, yaitu mencopot Aji Santoso dan Josep Gombau.
Dua pelatih tersebut sama-sama digantikan Uston Nawawi sebagai caretaker, yang sedang menyelesaikan lisensi AFC Pro.
Di kubu Persis, manajemen masih mempercayai Leonardo Medina, biarpun sang pelatih tampak kehilangan ambisi.
Leonardo Medina mengisyaratkan bakal mundur selepas kekalahan 1-3 dari penghuni zona merah, Arema FC, pada akhir pekan lalu.
"Saya harus meminta maaf terhadap seluruh suporter dan para pemilik klub," ujar Leonardo dikutip dari BolaSport.com.
"Saya akan berbicara dengan mereka dan mengikuti keputusan yang nantinya akan diambil."
"Saya tidak bisa berbicara tentang laga Persebaya karena harus berbicara terlebih dahulu dengan pemilik, keputusan tentang masa depan saya."
Baca Juga: Performa Anljok Marc Klok, Kesembuhan Ivar Jenner Jadi Harga Mati Jelang Piala Asia 2023
Ketiadaan rilis resmi dari manajemen hingga artikel ini ditulis dapat diartikan Medina masih akan memegang kendali.
Pelatih asal Meksiko itu sejatinya melakukan pekerjaan menarik di Surakarta dengan menerapkan filosofi sepak bola indah.
Sebagai eks asisten pelatih Johor Darul Ta'zim, ia membawa permainan bola pendek untuk diterapkan Ramadhan Sananta dkk.
Ia juga mencoba berbuat baik untuk sepak bola Indonesia dengan tak memakai striker asing dan mengandalkan Sananta dan Arkhan Kaka.
Jika Medina pergi dari Persis, sepak bola Indonesia akan kehilangan sosok yang berkomitmen memajukan pemain lokal.
Baca Juga: Bali United Sudah Tersingkir di Piala AFC, Teco Ambil Keputusan yang Bisa Bahayakan Indonesia
Editor | : | Najmul Ula |