Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Alasan Hokky Caraka Selalu Dimainkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Nungki Nugroho - Kamis, 28 Maret 2024 | 19:45 WIB
Selebrasi Hokky Caraka usai mencetak gol dalam laga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2023 antara timnas U-23 Indonesia vs Taiwan U-23 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/9/2023).
INSTAGRAM PSS SLEMAN
Selebrasi Hokky Caraka usai mencetak gol dalam laga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2023 antara timnas U-23 Indonesia vs Taiwan U-23 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/9/2023).

BOLANAS.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mempunyai alasan khusus selalu memainkan Hokky Caraka saat lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Hokky Caraka menjadi perbincangan hangat di media sosial usai menjadi andalan timnas Indonesia saat lawan Vietnam.

Striker yang masih berusia 19 tahun itu menyisihkan seniornya seperti Egy Maulana Vikri, Ramadhan Sananta, hingga Dimas Drajad.

Hokky Caraka selalu menjadi starter dalam dua laga terakhir Indonesia melawan Vietnam.

Padahal secara penampilan ia mendapat kritikan karena beberapa kali kehilangan bola.

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampak kebingungan menjawab ketika ditanya alasan selalu menurunkan penyerang PSS Sleman tersebut.

Baca Juga: Indra Sjafri Tak Ragu Tiru Langkah Shin Tae-yong soal Pemain Naturalisasi usai Timnas Indonesia Permalukan Vietnam

"Jika ditanya, kenapa Hokky jadi starter. Ya bingung juga saya harus jawab apa karena itu taktik dari saya," tutur Shin Tae-yong dikutip dari Antaranews.

Berdasar komentar para pengamat sepak bola, setidaknya ada tiga alasan Hokky Caraka selalu menjadi starter.

1. Strategi high press

Shin Tae-yong menerapkan strategi pressing dalam dua laga terakhir lawan Vietnam.

Sebenarnya taktik tersebut sudah diterapkan sejak Piala Asia 2023.

Hokky Caraka menjadi pilihan tepat karena memiliki fisik yang kuat bila dibandingkan Sananta dan Dimas Drajad.

Ia juga sering memainkan pressing bersama PSS Sleman di Liga 1.

2. Fleksibilitas

Hokky Caraka juga bisa memainkan beberapa peran di timnas Indonesia.

Pelatih PSS, Risto Vidakovic, sering menempatkan Hokky sebagai winger.

Sehingga hal ini memudahkan Shin Tae-yong untuk merotasi Rafael Struick, Hokky Caraka, dan Witan Sulaeman dalam formasi tiga penyerang (5-2-3 atau 3-4-3).

Ketiganya bisa memainkan posisi sayap, terkhusus Hokky dan Struick bisa menjadi target man.

3. Pengalaman di Eropa

Wonderkid PSS Sleman, Hokky Caraka, terpilih sebagai man of the match pada laga Garuda Select III kontra QPR U-18 di Inggris.
PROGRAMGARUDASELECT.COM
Wonderkid PSS Sleman, Hokky Caraka, terpilih sebagai man of the match pada laga Garuda Select III kontra QPR U-18 di Inggris.

Hokky memiliki pengalaman merumput di Eropa bersama Garuda Select.

Ia bisa bersaing dengan pemain-pemain Eropa dan menjadi top scorer Garuda Select 4.

Sayangnya, Hokky belum bisa untuk meneruskan karier di Eropa.

Lebih dari itu, penyerang berpostur 178 cm itu sudah terbiasa berbicara dengan bahasa Inggris ketika di Garuda Select.

Hal ini memudahkan Hokky berkomunikasi dengan pemain naturalisasi di timnas Indonesia.

Lagi-lagi keunggulan ini tidak dimiliki oleh Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Antaranews.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.