Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Persik Kediri mengindikasikan telah terjadi pengaturan skor saat melawan Bhayangkara FC, dengan melapor ke Satgas Anti Mafia Bola.
Kemenangan Bhayangkara FC atas Persik Kediri pada pekan ke-31 Liga 1 2023/24 menyisakan pertanyaan mengenai integritas pertandingan.
Laga pada Selasa (16/4/2024) malam tersebut berakhir dengan skor 7-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Melihat posisi kedua klub dan tren terkini, hasil tersebut sangat di luar prediksi.
Sebagai pengingat, The Guardian mengawali pekan ke-31 sebagai juru kunci klasemen dengan catatan tak pernah menang dalam tiga laga terakhir.
Sebaliknya, Persik adalah tim penantang championship capaian dua kemenangan dalam tiga laga terakhirnya.
Bhayangkara tak punya lagi ruang untuk terpeleset, lantaran jarak menuju Persita di zona aman mencapai 12 poin.
Hanya dengan kemenangan melawan Persik, tim aparat tersebut dapat menjaga asa bertahan di Liga 1 musim depan.
Radja Nainggolan dan kawan-kawan nyatanya bisa melakukan lebih dari yang dipersyaratkan, terbantu pemain Persik yang tumben di bawah standar.
Baca Juga: Lebih Ketat dari Premier League, Fans Elkan Baggott Jantungan Lihat Jalur Promosi Championship
Gol langsung tercipta pada menit pertama, dengan sundulan Matias Mier yang berbau offside tetapi tak ada tayangan lambat dari pihak penyiar.
Gol ketiga Mier pada menit ke-50 juga terlihat offside, lagi-lagi tak ada tayangan lambat untuk memastikan kebenaran.
Gol keenam dan ketujuh juga terlihat konyol, keduanya melibatkan kiper Persik Dikri Yusron Afafa.
Pada gol keenam, Dikri yang musim ini melesat melakukan kesalahan saat menyapu bola, sehingga Titan Agung bisa mencetak gol ke gawang kosong.
Dikri kemudian melakukan gol bunuh diri pada gol ketujuh, saat bola tembakan Muhammad Ragil membentur tubuhnya seusai menyentuh mistar.
Di luar gol-gol agak laen tersebut, pemain Persik juga tak memperlihatkan daya juang seperti yang mereka perlihatkan untuk menembus papan atas klasemen.
Terlalu banyak ruang, lebih sering pemain berjalan, dan pemain lawan dibiarkan berlari tanpa dikejar.
Pada Rabu (17/4/2024) hari ini, manajemen Persik merilis pernyataan resmi yang mengkonfirmasi prasangka buruk netizen Indonesia.
"Manajemen Persik Kediri sesaat setelah pertandingan berakhir segera melakukan evaluasi bersama ... hingga dini hari," demikian rilis klub yang diterima BolaNas.com.
"Persik Kediri merupakan klub sepak bola profesional yang menjunjung tinggi azas fair play, setiap tindakan yang mencoreng marwah sepak bola tentu merupakan hal yang tidak dapat diterima."
"Persik Kediri pun akan berkomunikasi dan melaporkan kepada pihak Satgas Anti Mafia Bola."
Satgas Anti Mafia Bola baru-baru ini menjebloskan ke penjara tiga tersangka kasus pengaturan skor di Liga 2 2018.
Apakah Persik sedang men-spill telah terjadi pengaturan skor pada laga semalam? siapa pemain yang terlibat?
Baca Juga: Buntut Kartu Merah, Ada Hokky Gantikan Ramadhan Sananta, Tapi Tak Ada Pengganti Sepadan Ivar Jenner
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | Persik Kediri |