Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ada yang Kritis Tapi Bukan Thomas Doll, Pelatih Persija Soroti Liga 1 yang Gonta-ganti Aturan

Najmul Ula - Jumat, 5 Juli 2024 | 16:31 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena (kiri) bersama asistennya bernama Ricky Nelson (kanan) sedang memantau para pemainnya berlatih di Lapangan Nirwana Park, Sawangan, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2024).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena (kiri) bersama asistennya bernama Ricky Nelson (kanan) sedang memantau para pemainnya berlatih di Lapangan Nirwana Park, Sawangan, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2024).

BOLANAS.COM - Carlos Pena langsung mengkritik penyelenggaraan Liga 1 hanya beberapa saat setelah melatih Persija Jakarta, kritis seperti Thomas Doll.

Ada vibes Thomas Doll di kursi pelatih Persija Jakarta, meskipun pelatih asal Jerman itu sudah pergi.

Doll dikenal lantang menyuarakan keresahan selama menukangi Macan Kemayoran, sesuatu yang membuat gerah PSSI.

Pendahulu Juergen Klopp di Borussia Dortmund itu meninggalkan Persija pada akhir musim lalu.

Kini, Persija ditangani Carlos Pena, sosok baru asal Spanyol yang lebih minim pengalaman melatih.

Pena memiliki riwayat bermain mentereng di Barcelona B, bermain bersama Andres Iniesta dan Lionel Messi.

Namun di kursi pelatih, ia baru menangani FC Goa di India dan Ratchaburi di Thailand selama masing-masing satu tahun.

Persija menjadi tim ketiga dalam kariernya, juga dengan kontrak satu tahun.

Setelah memimpin sesi latihan pramusim Persija, ia langsung melihat apa yang salah dari sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Nova Arianto Menangi Hati Netizen, Giliran Indra Sjafri Buktikan Diri di ASEAN Cup U-19 2024

"Liga 1 memang saat ini sedang dalam proses perkembangan," ujar Pena di laman resmi klub.

"Menurut saya memang terlalu banyak melakukan perubahan setiap musimnya."

"Saya rasa mereka harus lebih konsiten dalam banyak peraturan."

Musim lalu, Liga 1 memakai format championship setelah babak reguler berakhir selama 34 matchday.

Musim ini, format tersebut dihapus karena akhirnya PT LIB menyadari itu memboroskan waktu dan tenaga.

Borneo FC menjadi korban format tersebut karena gagal menjadi juara Liga 1 meskipun memuncaki klasemen.

Perubahan juga terjadi untuk aturan pemain asing, yang bertambah menjadi delapan pada musim ini.

"Tidak baik jika peraturan selalu berubah setiap tahun karena memang ini tidak bagus untuk klub," terang Pena.

"Hal itu pun tidak bagus untuk pemain dan lainnya, jadi memang Liga 1 harus punya rencana jangka panjang."

Baca Juga: Piala AFF Senior Bukan Kelasnya, Australia Sudah Lampaui Prestasi Indonesia di ASEAN Cup U-16

Patut ditunggu apakah Pena bakal terus bersuara kritis di sepanjang musim.

Bagaimanapun, The Jakmania lebih memilih timnya meraih prestasi ketimbang cuap-cuap soal hal di luar tim.

Kabar buruknya, Pena hanya akan memiliki enam pemain asing, bukan delapan, jika merujuk pernyataan Dirut Ambono Janurianto. 

Ia senasib dengan Thomas Doll, yang hanya diberi lima pemain asing, dari kuota enam, pada musim lalu. 

Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Venue Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Main di Kandang Kante dan Benzema

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Sumber : Persija.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.