Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Kim Pan-gon mengungkap rahasia kehebatan Timnas Malaysia yang bisa mengejutkan para kompetitornya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Dia percaya Harimau Malaya bakal meroket dan berkembang lebih baik dibandingkan dengan apa yang sudah dicapai di bawah kendalinya.
Pan-gon mengundurkan diri sebagai pelatih Timnas Malaysia pada 16 Juli lalu dengan alasan pribadi.
Pelatih dari Korea Selatan itu mengakui sepak bola tin Negeri Jiran tersebut memiliki potensi sangat besar.
Untuk itu, lanjutnya, berbagai upaya harus secara aktif dijalankan, dukungan dari Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan seluruh klub juga diperlukan guna memastikan potensi yang ada bisa terus dikembangkan ke level lebih tinggi.
Baca Juga: Disebut Akan Miskinkan Kim Pan-gon gegara Tinggalkan Timnas Malaysia, Apa Klarifikasi FAM?
Berbicara tanpa sungkan, Kim Pan-gon meminta semua pihak tidak boleh berpikir negatif dan terus fokus memandang ke depan demi memajukan kembali skuad nasional dan mutu sepak bola dari seluruh tingkat usia, terutama penguatan akar rumput.
"Malaysia memiliki banyak potensi yang seharusnya kita capai. Saya baru dapat mencapai separuhnya. Jadi, ini sebuah perkembangan yang positif," ucap Pan-gon kemarin, sebagaimana ikutip BolaNas.com dari Berita Harian Malaysia.
Pria berusia 55 tahun itu kemudian menegaskan dengan fakta yang diraihnya.
"Anda harus menyadari fakta ini. Sebelum saya datang, Malaysia berada di peringkat FIFA 170. Saya lalu membawanya dari 154 ke 130 dunia. Jadi, Anda lihat sendiri betapa besarnya potensi sepak bola Malaysia," tegasnya penuh bangga.
Ranking FIFA 130 tersebut merupakan peringkat terbaik Timnas Malaysia dalam kurun 17 tahun.
Sebelum mencapai peringkat itu, momen-momen indah Malaysia di bawah kendali Kim Pan-gon antara lain mengakhiri penantian 43 tahun untuk tampil di Piala Asia 2023 setelah terakhir kali tahun 1979.
Kenangan pertandingan yang tak terlupakan adalah kemenangan besar 10-0 atas Papua Nugini dan menahan imbang 3-3 tim raksasa Asia, Korea Selatan, di Piala Asia 2023.
Kini, di bawah kendali pelatih sementara Pau Marti Vicente, Pan-gon yakin Timnas Malaysia bisa lebih baik.
Vicente adalah asistennya selama mengasuh Harimau Malaya sejak Januari 2022.
Pan-gon percaya, sosok berumur 40 tahun dari Spanyol itu dapat meneruskan roadmap yang telah dibangunnya.
Hanya saja, masih ada yang meragukan kemampuan Vicente untuk membangun Timnas Malaysia, karena lebih dikenal sebagai trainer, bukan coach.
Berdasarkan ranking FIFA yang baru saja dirilis pada 18 Juli 2024, Malaysia naik setingkat ke posisi 134.
Dari jumlah poin, tidak ada perubahan berbanding ranking FIFA 20 Juni lalu, yakni 1.107,58.
Posisi Malaysia tepat berada di bawah Timnas Indonesia, yang ikut naik setingkat ke urutan 133 walau tetap dengan jumlah poin 1.108,73.
Kenaikan posisi itu lebih karena ada tim dari kawasan lain yang mengalami penurunan peringkat.
Ranking FIFA berikutnya akan dirilis pada 19 September 2024.
Sebelum peringkat terbaru itu keluar, Timnas Malaysia melakoni Turnamen Merdeka pada 2-10 September.
FAM telah mengundang Tajikistan, Lebanon, dan Filipina untuk tampil di turnamen itu.
Peluang meraih tambahan poin ranking FIFA sangat besar, apalagi pada kurun yang sama Timnas Indonesia menghadapi dua lawan yang sangat berat di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yakni Arab Saudi dan Australia.
Jadi, jika potensi Malaysia, seperti diungkapkan Kim Pan-gon, bisa dimaksimalkan, ditambah kans dalam Turnamen Merdeka 2024, Indonesia akan segera terlewati.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Bharian.com.my,NST.com.my |