Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Persija Jakarta menjadi klub paling dirugikan dalam dua jeda internasional sejauh ini di Liga 1 2024/25.
Persija Jakarta patut mengkritisi PSSI dan PT LIB dalam penjadwalan kompetisi yang menyesuaikan agenda timnas Indonesia.
Musim ini, jadwal Liga 1 seolah bersesuaian dengan timnas Indonesia, padahal terdapat sejumlah catatan.
Jika dibandingkan jadwal kompetisi Eropa, klub-klub Indonesia jelas berada dalam kondisi jauh lebih rugi.
Liga-liga Eropa memulai kompetisi pada akhir pekan sesudah jeda internasional, agar pemain memiliki waktu pemulihan.
Namun di Indonesia, PSSI tak memperhatikan kepentingan klub dan hanya mengutamakan kepentingan timnas.
Persija Jakarta sebagai klub pengirim pemain terbanyak ke tim Garuda menjadi korban.
Macan Kemayoran mengirim tiga pemain, yaitu Rizky Ridho, Witan Sulaeman, dan Muhammad Ferarri.
Pada jeda internasional September, Persija memulai pekan keempat pada 12 September, hanya dua hari setelah pertandingan timnas Indonesia.
Akibatnya, Rizky Ridho dan Witan hanya bermain sebagai pengganti, dan Persija pun kalah 1-3 dari PSBS Biak.
Pada jeda internasional Oktober ini, Persija lagi-lagi bermain hanya dua hari setelah pertandingan tim Merah Putih di China.
Ridho, Witan, dan Ferarri kemungkinan besar tidak akan bermain sebagai starter, atau bahkan tidak bermain sama sekali.
Pelatih Carlos Pena menyoroti hal ini menjelang laga tandang ke PSIS Semarang, Kamis (17/10/2024) hari ini.
"Anda tahu betapa pentingnya mereka untuk tim," ujar Pena.
“Tentu saja, saya akan senang jika dapat memainkan mereka, tetapi menurut saya itu akan sulit karena mereka bermain di China dua hari sebelumnya."
Tanpa tiga pemain kuncinya, Persija tergembosi untuk menghadapi PSIS.
Jika hasil buruk melanda tim, Coach Pena yang akan menanggung akibatnya, padahal terdapat andil PSSI dalam hasil buruk klub.
"Jadi mereka bisa saja tidak akan berada dalam kondisi terbaik,” ucap Carlos Pena lagi.
Persoalan mikro seperti ini yang luput dari PSSI rezim Erick Thohir.
Dalam dua musim sebelumnya, pelatih Persija Thomas Doll sampai murka dengan kebijakan PSSI memanggil pemain sesuka hati.
Jika PSSI bisa menghentikan empat hari sebelum jeda internasional, maka klub berhak menuntut Liga 1 dimulai empat hari pula setelah peluit akhir timnas.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Buntu di Sayap Kanan, Kesalahan Shin Tae-yong Coret Eliano Reijnders
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | Persija.id |