Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Masa depan sepak bola ASEAN yang lebih menjanjikan, makin kompetitif di Asia dan dunia, insyaallah segera terlihat.
Itulah poin utama dalam pertemuan penting Erick Thohir dengan tiga pemilik klub ternama di Asia Tenggara.
Ketiga bos klub itu adalah pemilik Johor Darul Ta'zim (JDT) Tunku Ismail Idris bin Sultan Ibrahim, pemilik Persib Bandung Glenn Sugita, dan pemilik Valencia Peter Lim.
CEO Kuala Lumpur City Stanley Bernard juga hadir dalam pertemuan yang digelar di Malaysia, Selasa (12/11/2024) malam itu.
Tunku Ismail yakin, ASEAN memiliki potensi menjadi kawasan dengan kekuatan sepak bola yang sangat disegani dunia seperti Asia Timur, yang ditunjukkan oleh Jepang dan Korea Selatan.
Dia optimistis, bersama para pentolan sepak bola dan pemilik klub ternama, sepak bola ASEAN bisa bangkit.
"Bertemu dengan Erick Thohir, Glenn Sugita, dan Peter Lim tadi malam. Kami berdiskusi tentang sepak bola dan rencana masa depan positif yang akan membawa perubahan," ucap Tunku Ismail di Instagram.
Penguasa Johor itu menambahkan, "Masa-masa yang menyenangkan ada di masa depan untuk sepak bola ASEAN. Salam penuh hormat."
Baca Juga: Susah Payah Cari Lawan FIFA Matchday, Bos JDT Minta Federasi Malaysia Teladani Sosok Erick Thohir
Erick Thohir mengungkapkan di akun Instagram-nya bahwa mereka berdiskusi produktif mengenai masa depan sepak bola ASEAN.
"Bertemu dengan Putra Mahkota Johor, Mayor Jenderal Tunku Ismail Idris ibni Sultan Ibrahim yang juga pemilik klub raksasa Malaysia, JDT. Beliau punya visi besar untuk sepak bola Asia Tenggara bahkan Asia."
"Sangat menarik berdiskusi dengan beliau tentang kualitas sepak bola di negara-negara Asia Tenggara. Kami ingin negara di Asia Tenggara bisa bersaing di level Asia bahkan hingga level dunia," ucap Erick.
Beberapa hari sebelumnya, Ketua Umum PSSI itu juga mengajak Tunku Ismail untuk berinvestasi di sepak bola Indonesia.
Ajakan itu muncul saat merespons pujian Tunku Ismail baru-baru ini kepada Erick, yang menggambarkannya sebagai model kepemimpinan efektif untuk diikuti oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (Football Association of Malaysia/FAM).
Tunku Ismail memuji Erick setelah mengkritik keras FAM yang dinilai tak cakap mengelola sepak bola Malaysia, termasuk timnasnya.
Dia sangat prihatin terhadap kepemimpinan FAM saat ini, yang dinilianya minim visi, komitmen, dan keahlian dalam mengorganisasi sepak bola.
Putra Mahkota Johor itu menuntut pertanggungjawaban mereka atas sepak bola Malaysia yang tak memiliki pengetahuan dan semangat yang diperlukan, seperti tecermin dalam diri Erick Thohir.
"Itu penilaian dari luar negeri. Tetapi kalau Pangeran Johor tertarik berinvestasi di sepak bola Indonesia, kami menyambut baik. Baik Liga 1 maupun Liga 2 akan mengalami perkembangan signifikan karena kami ingin menjadikannya lebih profesional," ungkap Erick.
Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut, investasi asing dapat meningkatkan lanskap sepak bola Tanah Air.
"Jika Pangeran Johor ingin berinvestasi di Indonesia, kami terbuka. Sepak bola kita bisa berkembang lebih jauh dengan investasi dari seluruh dunia," ujarnya.
Erick kemudian mencontohkan kemitraan internasional melalui model sister club seperti dilakukan klub-klub papan atas dunia, contohnya Manchester City yang pernah berinvestasi di New York City FC (MLS), Melbourne City (A-League), dan Yokohama F Marinos (J-League).
"Kami mengamati bagaimana Manchester City mengembangkan sister club di Australia dan Jepang. Mengapa tidak dilakukan di sini?"
"Kita harus mengeksplorasi model ini, tetapi juga penting untuk melindungi liga-liga amatir kita yang harus terus didukung oleh pemerintah daerah dengan menyelenggarakan turnamen dalam negeri," sebut Erick.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | NST.com.my |