Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juara Piala Presiden dan Bertengger di Papan Atas, Arema FC Kejam Pecat Joel Cornelli

Najm Ula - Jumat, 20 Desember 2024 | 12:30 WIB
Pelatih Arema FC, Joel Cornelli dan pemainnya, Charles Lokolingoy, dalam jumpa pers usai menjuarai Piala Presiden 2024, Minggu (4/8/2024) di Solo.
ARIF SETIAWAN/BOLASPORT.COM
Pelatih Arema FC, Joel Cornelli dan pemainnya, Charles Lokolingoy, dalam jumpa pers usai menjuarai Piala Presiden 2024, Minggu (4/8/2024) di Solo.

BOLANAS.COM - Arema FC mengambil keputusan kejam pada pelatih yang membawa juara Piala Presiden 2024, Joel Cornelli.

Arema FC membuktikan diri sebagai klub yang tak ramah pada pelatih, bahkan terhadap sosok yang telah memberi prestasi.

Musim lalu, klub berjuluk Singo Edan itu mempekerjakan empat pelatih berbeda di Liga 1 2023/24.

Empat pelatih nahas tersebut yaitu Joko Susilo, Kuncoro, Fernando Valente, dan Widodo C Putro.

Musim ini, manajemen Arema kembali tak memberi waktu lama bagi juru taktik untuk meramu tim.

Sosok yang menangani Johan Alfarizi dkk pada Liga 1 2024/25 yaitu pendatang baru asal Brasil, Joel Cornelli.

Joel Cornelli memberi senyum pada klub yang terdampak Tragedi Kanjuruhan dengan mempersembahkan trofi Piala Presiden 2024.

Pelatih berambut putih itu membawa Singo Edan menyabet trofi prestisius itu dengan mengalahkan Borneo FC di babak final.

Sayangnya performa Arema tak berlanjut saat kompetisi sesungguhnya dimulai, walau tak buruk-buruk amat.

Baca Juga: Bukan John Terry, Marselino Ferdinan Bakal Dilatih Sosok Spesialis Kasta Bawah Liga Inggris

Awal musim yang lambat segera diikuti perbaikan performa, termasuk tiga kemenangan beruntun pekan ke-10 hingga 12.

Saat itu, Arema bahkan berpotensi menembus empat besar apabila mengalahkan Persebaya Surabaya di derbi Jawa Timur.

Sayang, tekel sembrono Anwar Rifai pada masa injury time membuat Persebaya bisa menang 3-2, dan mengawali tren buruk lagi buat Arema.

Klub yang kini bermarkas di Blitar itu menjalani tiga laga terakhir dengan hanya meraup satu poin.

Posisi Arema sebenarnya jauh dari ancaman zona merah, lantaran kini bertengger di paruh atas klasemen dengan 22 poin di peringkat sembilan.

Namun pihak manajemen memutuskan menyudahi kerja sama dengan Cornelli.

"Saya harus menghormati keputusan tersebut, setelah evaluasi yang dilakukan pihak klub," ucap Cornelli dikutip dari Kompas.com.

"Tentu saja saya ingin tetap menyelesaikan pekerjaan saya di sini karena saya yakin dengan pekerjaan yang telah dilakukan."

"Namun keputusan telah diambil, dan yang tersisa hanyalah menerimanya," tandasnya.

Baca Juga: Update Ranking FIFA - Indonesia dan Myanmar Paling Bobrok, Vietnam Terbaik di Dunia

Tak bisa dipahami alasan manajemen memecat pelatih yang membawa tim juara dan berada di papan atas klasemen.

Jika sudah begini, tampakny satu-satunya cara bertahan hidup sebagai pelatih Arema adalah memenangi 34 pertandingan dalam semusim.

Baca Juga: Marselino Ferdinan Comeback, Ia Harus Sadar Shin Tae-yong Marah Besar Gara-gara Kartu Merah

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najm Ula
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.