Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Arema FC mengambil keputusan kejam pada pelatih yang membawa juara Piala Presiden 2024, Joel Cornelli.
Arema FC membuktikan diri sebagai klub yang tak ramah pada pelatih, bahkan terhadap sosok yang telah memberi prestasi.
Musim lalu, klub berjuluk Singo Edan itu mempekerjakan empat pelatih berbeda di Liga 1 2023/24.
Empat pelatih nahas tersebut yaitu Joko Susilo, Kuncoro, Fernando Valente, dan Widodo C Putro.
Musim ini, manajemen Arema kembali tak memberi waktu lama bagi juru taktik untuk meramu tim.
Sosok yang menangani Johan Alfarizi dkk pada Liga 1 2024/25 yaitu pendatang baru asal Brasil, Joel Cornelli.
Joel Cornelli memberi senyum pada klub yang terdampak Tragedi Kanjuruhan dengan mempersembahkan trofi Piala Presiden 2024.
Pelatih berambut putih itu membawa Singo Edan menyabet trofi prestisius itu dengan mengalahkan Borneo FC di babak final.
Sayangnya performa Arema tak berlanjut saat kompetisi sesungguhnya dimulai, walau tak buruk-buruk amat.
Baca Juga: Bukan John Terry, Marselino Ferdinan Bakal Dilatih Sosok Spesialis Kasta Bawah Liga Inggris
Awal musim yang lambat segera diikuti perbaikan performa, termasuk tiga kemenangan beruntun pekan ke-10 hingga 12.
Saat itu, Arema bahkan berpotensi menembus empat besar apabila mengalahkan Persebaya Surabaya di derbi Jawa Timur.
Sayang, tekel sembrono Anwar Rifai pada masa injury time membuat Persebaya bisa menang 3-2, dan mengawali tren buruk lagi buat Arema.
Klub yang kini bermarkas di Blitar itu menjalani tiga laga terakhir dengan hanya meraup satu poin.
Posisi Arema sebenarnya jauh dari ancaman zona merah, lantaran kini bertengger di paruh atas klasemen dengan 22 poin di peringkat sembilan.
Namun pihak manajemen memutuskan menyudahi kerja sama dengan Cornelli.
"Saya harus menghormati keputusan tersebut, setelah evaluasi yang dilakukan pihak klub," ucap Cornelli dikutip dari Kompas.com.
"Tentu saja saya ingin tetap menyelesaikan pekerjaan saya di sini karena saya yakin dengan pekerjaan yang telah dilakukan."
"Namun keputusan telah diambil, dan yang tersisa hanyalah menerimanya," tandasnya.
Baca Juga: Update Ranking FIFA - Indonesia dan Myanmar Paling Bobrok, Vietnam Terbaik di Dunia
Tak bisa dipahami alasan manajemen memecat pelatih yang membawa tim juara dan berada di papan atas klasemen.
Jika sudah begini, tampakny satu-satunya cara bertahan hidup sebagai pelatih Arema adalah memenangi 34 pertandingan dalam semusim.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Comeback, Ia Harus Sadar Shin Tae-yong Marah Besar Gara-gara Kartu Merah
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | Kompas.com |