Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelajaran dari Piala AFF 2024, PSSI Mestinya Kapok Pakai Pemain Muda di Turnamen Terakbar ASEAN

Najm Ula - Minggu, 22 Desember 2024 | 12:00 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pada sesi konferensi pers usai laga lawan Laos di ASEAN Cup 2024 pada Kamis (12/12/2024) malam WIB
NAJMUL ULA/BOLANAS.COM
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pada sesi konferensi pers usai laga lawan Laos di ASEAN Cup 2024 pada Kamis (12/12/2024) malam WIB

BOLANAS.COM - PSSI mesti merevisi kebijakan menurunkan pemain muda di Piala AFF demi pengembangan pemain muda itu sendiri.

PSSI dan Shin Tae-yong seharusnya belajar dari kegagalan timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024.

Sedari awal, keputusan menurunkan pemain di bawah usia 22 tahun patut dipertanyakan lantaran Piala AFF diikuti timnas senior negara lain.

Dalih PSSI bahwa para pemain utama tak bisa dipanggil karena bentrok kompetisi bisa diterima, tetapi mengapa tidak memanggil pemain terbaik dari kompetisi lokal?

Jalannya turnamen menunjukkan Garuda Muda tak punya kematangan dan mudah terpancing provokasi lawan.

Dua kali kartu merah kepada Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri menunjukkan kepala mereka tak cukup dingin untuk mengatasi situasi panas Asia Tenggara.

Ketum PSSI, Erick Thohir, hanya menganggap turnamen ini sebagai pembelajaran bagi pemain muda.

“Ya buat pemain muda bagus lah karena memang tahun depan ada SEA Games,” kata Erick Thohir.

“Pengalaman hari ini saya kira bagus lah buat pemain muda kasih yang terbaik karena memang kita musti coba regenerasi.”

Baca Juga: Timnas Indonesia Keok Gara-gara Pemain Mudah Terpancing, Nasihat Pelatih Filipina: Mereka Pemain Muda yang Berjuang

"Kalau nggak kapan lagi mereka punya jam terbang,” pungkasnya.

Namun jika jam terbang di Piala AFF justru membuat pemain muda mendapatkan eksposure negatif, maka kebijakan PSSI adalah kekeliruan.

Dalam skuad terpilih, terdapat pemain yang minim berkontribusi, bahkan tak bermain sama sekali.

Pemain yang tak bermain sama sekali yaitu Sulthan Zaky dan Erlangga Setyo.

Pemain yang minim kontribusi antara lain Zanadin Fariz, Arkhan Kaka, atau Mikael Tata, dan beberapa nama lain.

Jika saja para pemain belia itu diganti dengan pemain lebih matang, Shin Tae-yong bisa punya opsi lebih baik untuk tiap laga.

Atau, jika saja Shin Tae-yong menambah pemain overage di posisi penting, Garuda Muda bakal lebih baik dalam menangani situasi panas.

Asnawi Mangkualam bisa memberikan ketenangan itu, tetapi Pratama Arhan di sisi kiri terlihat tidak bisa mempengaruhi permainan, kecuali lewat lemparan jauhnya.

Andai saja ada pemain senior lain di pos gelandang bertahan atau bek tengah, blunder Marselino atau Ferarri bisa dicegah sejak awal.

Baca Juga: Perjuangan Indonesia Dikhianati Dua Kartu Merah Sembrono, Kesalahan Besar Kirim Timnas U-22 ke ASEAN Cup?

Jadi, Piala AFF 2024 hendaknya menjadi pembelajaran untuk bijak memilih skuad pada edisi berikutnya.

Pada Piala AFF 2026 mendatang, tak boleh ada lagi pemain muda di-bully gara-gara menanggung ekspektasi tinggi federasi.

Baca Juga: Timnas Indonesia Keok Gara-gara Pemain Mudah Terpancing, Nasihat Pelatih Filipina: Mereka Pemain Muda yang Berjuang

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najm Ula
Sumber : BolaSport.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.