Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Indra Sjafri tidak bisa menyetel timnas U-20 Indonesia agar tampil tajam saat tampil tanpa Jens Raven.
Training camp berdurasi sembilan bulan yang dilakoni timnas U-20 Indonesia patut dipertanyakan manfaatnya, jika melihat hasil semalam.
TC jangka panjang ala Indra Sjafri telah memakan waktu pemain muda Indonesia di sepanjang 2024 dan kini memasuki 2025.
Sepanjang 2024, Indra menggelar pemusatan latihan enam bulan untuk ASEAN Cup U-19 2024 dan Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
Durasi enam bulan itu diikuti durasi tambahan TC pada November, Desember, dan Januari, yang berarti sembilan bulan!
Namun dalam setiap ajang yang diikuti Garuda Muda, hasil penentu dicapai berkat sumbangsih pemain yang tidak mengikuti TC tersebut.
Pada final ASEAN Cup U-19 2024, Indonesia mengalahkan Thailand dengan skor 1-0, walau tim lawan lebih mendominasi laga.
Pencetak gol tunggal pada laga final tersebut, juga top scorer Indonesia di turnamen, adalah Jens Raven.
Pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Indonesia lolos berkat hasil imbang 1-1 dengan Yaman.
Baca Juga: Belum Nyusul Marselino ke Luar Negeri, Ernando Ari Resmi Perpanjang Kontrak di Persebaya
Pencetak gol tunggal Indonesia pada laga tersebut, juga top scorer tim di Grup F, lagi-lagi adalah Jens Raven.
Raven bermain di FC Dordrecht, sehingga PSSI dan Indra tak punya kuasa untuk memaksanya mengikuti TC jangka panjang.
Namun justru dengan penampilan kompetitif reguler bersama klub, bukan TC tanpa makna bersama Indra, insting Raven justru lebih terasah.
Timnas U-20 besutan Indra sedang mengikuti turnamen Challenge Series U-20 di Sidoarjo pekan ini.
Pada Jumat (24/1/2025) malam, Indonesia membuka turnamen empat negara itu dengan kekalahan 0-1 atas Yordania.
Kekalahan itu terasa menyesakkan sebab Yordania tampil dengan 10 orang sejak menit ke-20.
Menghadapi pertahanan alot dengan seluruh pemain lawan diparkir di muka kotak penalti, Garuda Muda tampil tanpa benar-benar mendominasi.
Terdapat beberapa peluang emas, tetapi tidak berasal dari penguasaan bola yang konstan.
Kegagalan pasukan Indra disebabkan karena tak ada skema penyerangan mumpuni dari pelatih, sekaligus ketiadaan striker tajam semacam Raven.
"Kami patuh dengan komitmen dokter yang menyatakan minimal harus beristirahat selama dua minggu," ucap Indra tentang Raven.
"Nanti di pertandingan di Suriah kami akan tentukan berapa menit."
"Tetapi tadi dari hasil diskusi, yang jelas sekarang harus beristirahat," tutupnya.
Di media sosial, netien mulai gerah dengan rezim Indra Sjafri yang menghabiskan biaya mahal untuk TC jangka panjang, hanya untuk menghasilkan permainan seperti semalam.
Baca Juga: Debut Gol untuk Persib, Gervane Kastaneer Jawab Keraguan soal Kondisi Mata
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | BolaSport.com |