Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Indra Sjafri menjadi biang kerok dalam kegagalan dua generasi timnas Indonesia di Piala Asia U-20.
Andai saja timnas U-20 Indonesia dikelola dengan benar, sungguh tinggi puncak yang bisa digapai Garuda Muda.
Sebaliknya, apabila skuad junior ini dikelola dengan keliru, hasilnya akan fatal bagi pengembangan pemain.
Tengok saja timnas U-19 generasi Evan Dimas yang pertama kali merekah pada 2013.
Mereka menjalani Tur Nusantara bikinan PSSI dan Indra Sjafri yang melelahkan selama hampir satu tahun.
Bukannya berkompetisi, para pemain diarak keliling Indonesia untuk menghadapi tim-tim lokal.
Hasilnya sungguh katastropik di Piala Asia U-19 2014, tiga kekalahan dari Australia, Uzbekistan, dan Uni Emirat Arab.
Satu dekade berselang, saat pemain mencapai usia emas, praktis tak ada alumninya yang mencapai puncak performa.
Sang kapten Evan Dimas sudah tak laku, tak ada klub Liga 1 yang menampungnya.
Di Liga 1, praktis hanya ada segelintir nama yang masih beredar, seperti Paulo Sitanggang atau Hansamu Yama, tak satupun menembus skuad timnas Indonesia kiwari.
Generasi teranyar yang mendapatkan salah kelola yaitu timnas U-20 angkatan Dony Tri Pamungkas.
Timnas U-20 angkatan ini menjalani training camp lebih panjang, sejak Desember 2023.
Total durasi yang dihabiskan Indra Sjafri bersama pemain ini mencapai 10 bulan!
Hasilnya adalah penampilan horor di Piala Asia U-20 2025, kalah dari Iran dan Uzbekistan.
Laga terakhir melawan Yaman malam ini akan menjadi pertaruhan muka Indra Sjafri.
PSSI sudah menghakimi bahwa TC yang digelar sudah sangat panjang, dan akan mengevaluasi sang pelatih.
"Kami dari BTN sudah mempersiapkan ini dengan baik, TC juga sudah cukup panjang," kata manajer Sumardji.
"Tentu saja kalau boleh dikatakan kecewa, ya kecewa sekali."
"Kami akan evaluasi apa yang memang kurang dan harus diperbaiki," tutup Sumardji.
Indra Sjafri sudah berusia 62 tahun, saatnya ia introspeksi dan menikmati masa pensiun.
Bagi PSSI, jangan pernah lagi berikan timnas junior pada pelatih yang salah.
TC jangka panjang harus dihapuskan selama-lamanya dari sepak bola Indonesia.