Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSS Sleman menjadi juru kunci Liga 1 dan berada dalam tren enam kekalahan beruntun, Pieter Huistra menatap misi mustahil.
Yogyakarta seharusnya bersiap menggelar derbi di kasta tertinggi Liga 1 pada musim depan.
Kota Pelajar itu bakal memiliki tim tambahan pada Liga 1 2025/26, yaitu PSIM Yogyakarta.
Dengan promosinya PSIM, Jogja bakal memiliki dua klub di kasta tertinggi, selain PSS Sleman.
Peluang terjadinya Derbi Jogja berupa PSS vs PSIM akan menjadi pemandangan spesial di daerah istimewa tersebut.
Sayangnya prospek derbi tersebut semakin tipsi pekan demi pekan, seturut merosotnya performa PSS.
Saat sisi biru Jogja membahana, sisi hijau mengalami dekadensi hingga terancam terdepak dari Liga 1.
PSS sudah menelan enam kekalahan beruntun, empat kalah dimulai sejak era Mazola Junior, dan dua terakhir di tangan Pieter Huistra.
Kekalahan teranyar didapat di kandang sendiri (walau numpang) dari Barito Putera, Senin (3/3/2025) malam di Stadion Manahan.
Pieter Huistra mengawali debutnya bersama Elang Jawa dengan kekalahan tipis 0-1 di kandang Malut United.
Pada laga kedua di kandang sendiri (sekali lagi, numpang), ia lagi-lagi menyaksikan timnya kalah kelas, kali ini dari Barito.
Barito merupakan pesaing langsung di zona degradasi, dengan performa lebih baik sejak ditangani pelatih baru Victor Tinoco.
Semalam, Laskar Antasari membuka skor melalui tendangan bebas Levy Madinda yang lepas dari tangkapan kiper Alan Bernardon.
Penjaga gawang jangkung itu memang berstatus pemilik save terbanyak di Liga 1 musim ini, tetapi secara umum kelincahannya minimalis.
Gol kedua disarangkan Barito pada pertengahan babak kedua melalui Lucas Morelatto, yang membunuh harapan Slemania dan BCS.
Setidaknya PSS memberikan perlawanan hingga menit terakhir, termasuk gol hiburan Vico pada menit ke-87.
Usai pertandingan, Huistra mengakui timnya tampil buruk, tetapi terkesan dengan semangat pantang menyerah sampai akhir.
"Saya percaya tim ini masih punya kekuatan mental," ujar mantan dirtek PSSI itu.
"Saya masih yakin tim bisa bangkit membalikkan keadaaan karena mereka sudah jadi satu saat ini, kita berjuang hingga akhir," tambahnya.
PSS kini terbenam di dasar klasemen dengan 19 poin.
Jarak menuju tempat aman hanya tiga poin, sehingga peluang sintas masih ada.
"Kami telah mengkalkulasi, saat klub bertemu satu sama lain, mungkin sekitar 35 dan 36 akan aman."
"Masih ada 9 laga lagi, 3 x 9 = 27, masih banyak (kurangnya buat PSS)," tandas Huistra.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Diwarnai Gol Kontroversial, PSS Sleman Dipermalukan Barito Putera di Kandang
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | BolaNas.com |