Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Menjelang bergulirnya kembali Piala AFC 2020, situasi yang kontras terlihat dari dua wakil Indonesia.
Dalam ajang Piala AFC 2020 musim ini Indonesia mengirimkan dua wakil mereka yaitu Bali United, dan PSM Makassar.
Meski belum tampil memuaskan, namun kedua tim tersebut masih memiliki peluang besar untuk lolos.
Bali United terlihat sangat serius mempersiapkan tim mereka untuk kembali berlaga di Piala AFC 2020.
Stefano Cugurra terus menggenjot kondisi fisik anak asuhnya agar bisa tampil maksimal pada saat kompetisi dilanjutkan bulan September mendatang.
Baca Juga: Dituduh Abaikan Masalah Ezra Walian, Begini Klarifikasi PSSI
Serdadu Tridatu saat ini hanya tinggal menunggu kepastian jadwal dari AFC.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan PSM Makassar.
Sejauh ini PSM Makassar masih belum kembali berkumpul untuk melakukan persiapan.
Hal ini membuat fans PSM Makassar merasa khawatir karena tim kebanggaannya sebentar lagi harus tampil di Piala AFC 2020 dan lanjutan Liga 1.
Sementara itu, CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut manajemen sudah mulai merencanakan agenda latihan.
Baca Juga: Berburu Pemain Keturunan, Indra Sjafri Beberkan Kriteria PSSI
"Kita akan komunikasikan dengan seluruh elemen klub," kata Munafri dilansir Bolanas dari Tribun Timur.
"InsyaAllah mungkin pekan depan jika tak ada halangan pemain dan pelatih sudah berkumpul lagi," sambungnya.
Lebih lanjut, Munafri menjelaskan bahwa saat ini manajemen sedang memantau terus perkembangan penyebaran COVID-19.
"Idealnya Agustus kita sudah latihan, tapi kita akan lihat kondisi dan perkembangannya seperti apa, termasuk soal pandemi," ujarnya.
Saat ini manajemen tim Juku Eja juga sedang berusaha untuk memulangkan empat pemain asing mereka ke tanah air.
"Kami lagi menunggu peraturan-peraturan terhadap pemain kami yang ada di luar negeri," kata Munafri.
"Kami akan melihat seperti apa perlakuannya terhadap COVID-19 ini," tutupnya.
Baca Juga: Kepada Media Brasil, Eks Bek Arema FC Arthur Cunha Akui Senang Jadi 'Raja' di Indonesia