Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Harus ada lebih banyak (pemain Australia). Pemain- pemain Brasil datang ke sini dengan gaji rendah selama satu musim, membuktikan diri mereka sendiri dan kemudian pindah dengan gaji tiga kali lipat,"
"Banyak pemain Australia tidak mau melakukan itu dan meminta klub membayar 15.000 dolar sebulan," tutur Aryn.
Menurut Aryn, pemain Australia tidak kalah secara teknik dengan Brasil.
Baca Juga: Tak Ada Spanyol dan Jerman, Eropa Sudah Tentukan 5 Wakil untuk Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia
Mereka hanya perlu beradaptasi dengan kondisi sepak bola Indonesia yang secara fasilitas masih di bawah Liga Australia.
"Pemain Australia cukup bagus secara teknik tetapi beberapa merasa sulit karena semuanya tidak sempurna seperti di A-League, contohnya soal fasilitas pelatihan dan ilmu olahraga. Butuh waktu untuk menyesuaikan," tambah Aryn.
Meski begitu, pemain berdarah India itu tak ingin selamanya berada di Indonesia.
Aryn mengaku masih memiliki rencana untuk kembaki ke A-League suatu saat nanti.
"Saya ingin sekali kembali ke Australia jika saya mendapat tawaran yang tepat secara finansial dan itu datang pada waktu yang tepat dalam karier saya tetapi saat ini, saya bahagia di Indonesia. Itu tempat yang bagus untuk bermain sepak bola," tuturnya mengakhiri.
Musim ini Aryn telah tampil dalam dua pertandingan Persebaya di Liga 1 2020.
Namun kompetisi terpaksa dihentikan sejak pertengahan Maret lalu akibat pandemi Covid-19.