Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Persib Bandung gembira timnya tersingkir, makin banyak pelatih Liga 1 tak menyukai Piala Presiden.
Piala Presiden 2022 terus mendapat testimoni negatif dari tim yang "dipaksa" bermain di turnamen pramusim itu.
Teranyar, Persib Bandung menjadi tim yang menyuarakan rasa lega dapat terbebas dari jadwal padat Piala Presiden 2022.
Persib Bandung disingkirkan oleh PSS Sleman pada babak perempat final Piala Presiden 2022, Jumat (1/7/2022).
Persib Bandung tampil dengan line up yang cukup berbeda akibat pemain bertumbangan pada babak sebelumnya.
Tim yang belum matang dan dipenuhi tambal sulam itu harus mengakui kekalahan 2-4 dari PSS Sleman pada babak adu penalti.
Usai laga, pelatih Robert Alberts menyatakan ketersingkiran di Piala Presiden justru berdampak positif bagi timnya.
"Sekarang, kami memiliki waktu yang cukup untuk bisa mempersiapkan diri menghadapi Liga 1," tutur Robert di laman resmi klub (1/7/2022).
"Itu adalah hal positif," tegasnya.
Robert sebelumnya juga menyatakan tak pernah mendukung keberlangsungan Piala Presiden.
"Saya selalu mengatakan bahwa di pramusim idealnya tidak memainkan turnamen," ujar Robert pada kesempatan sebelumnya (1/7/2022).
"(Tetapi) lebih difokuskan membangun tim untuk bertanding di Liga 1 maupun Piala FA (Piala Indonesia)," pungkasnya.
Pandangan di atas senada dengan beberapa klub Liga 1 lain yang lebih dulu "menyepelekan" Piala Presiden dengan menurunkan tim pelapis.
Persebaya Surabaya-nya Aji Santoso menurunkan skuat percobaan yang dipenuhi pemain muda sehingga tersingkir di fase grup.
Bali United juga memainkan tim kedua pada laga terakhir fase grup demi bersiap menuju Piala AFC 2022.
Namun, pelatih Stefano Cugurra pada akhirnya tetap menyalahkan jadwal padat timnya usai tersingkir dari Piala AFC 2022.
Suara penolakan paling nyaring muncul dari Persija Jakarta, di mana Thomas Doll bahkan membagi timnya menjadi dua.
Tim akademi ditugaskan merumput pada dua laga pertama, dan tim utama yang tak diperkuat pemain asing turun pada dua laga terakhir.
Sepanjang keikutsertaan di turnamen, Thomas Doll juga tak berhenti mengkritik penyelenggara.
Thomas Doll antara lain mengkritik kick off yang terlalu malam, lokasi latihan yang jauh, jadwal yang terlalu padat, dan kesalahan berpikir tim Liga 1.
"Mungkin Piala Presiden ini bagi sebagian orang sangat penting (tapi tidak bagi saya)," tegas Doll.
"Jadi memang banyak alasan mengapa dari awal saya sebenarnya tidak mau bermain di turnamen ini," tegasnya lagi.
Dengan semakin banyak mudarat yang diungkap pelaku Liga 1 di atas, PSSI dan PT LIB seharusnya tak lagi menggelar turnamen serupa di masa depan.
Masa pramusim idealnya menjadi domain setiap klub untuk menentukan jadwal bertanding sekaligus kualitas lawan tanding.